Putra Mendiang Syahrul Muhammad Apriyandy Kenang Sang Ayah, 'Terima kasih Doa Warga Tanjungpinang'

"Di situ saya kaget, ternyata yang meninggal dunia Pak Syahrul," ucapnya.

Pria yang lahir di Indragiri Hilir, Provinsi Riau ini mengaku tidak merasa takut. Apalagi saat orang masuk kedalam pemakaman wajib menggunakan APD lengkap.

"Saya gak ada rasa takut. Kita yakin saja kepada Allah. Penyakit dan kesembuhan itu atas izin Allah. Tapi tetap waspada seperti pakai masker," sebutnya.

Ia mengaku, hampir setiap hari ada saja pelayat yang datang untuk berziarah ke makam pemimpin daerah Tanjungpinang ini.

"Sehari pemakaman siangnya sudah ada yang datang. Beberapa hari ini juga ada datang, berdoa. Mereka tidak pakai APD, tapi tetap pakai masker," jawabnya.

Ia pun menyampaikan posisi makam almarhum tepat di depan makam almarhum Gubernur Kepri M. Sani.

"Pas dekat belakangnya almarhum Pak Syahrul, yang ada tiang lampu itu," sambil menunjuk ke arah sebuah makam.

• Kelelahan hingga Jatuh Sakit, Ashanty Jalani pengobatan dari Teras Rumah, Dokter: Kemungkinan ISPA

• Incar Pasar China, Watford Kerjasama dengan Apparael Kelme Mulai Musim 2020 - 2021

Sejak 2013 masuk ke Tanjungpinang. Baston langsung bekerja sebagai penjaga makam pahlawan tersebut.

Walapun tidak sering bertemu dengan almarhum Syahrul. Baston merasakan sosok pemimpin yang memikirkan nasib penjaga makam.

Menurutnya, saat Beliau memimpin Kota Tanjungpinang, insentif penjaga makam alami kenaikan.

"Pada jaman almarhum gaji saya naik. Dulunya Rp 1,3 jadi 1,5 juta sekarang Alhamdulilah. Kadang saya dapat rezeki juga dari keluarga-keluarga yang datang ke makam ini," ujarnya.

Aktivitas sehari-hari Baston pun tak lepas dari menyapu, dan memotong, serta membersihkan sekeliling makam.

Baston yang memiliki 5 anak ini tinggal di belakang lokasi Makam Pahlawan.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)