Dihantam Corona, Inilah Tren Pariwisata Prediksi IMA Batam, Diantaranya Muncul Wisata Virtual

Presiden IMA, Irfan Widyasa memaparkan skenario tren wisata dalam 4 fase perkembangan Covid-19.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM/REBEKHA
Irfan Widyasa selaku Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Chapter Batam (dua dari kiri) saat kegiatan Tribun Podcast, baru-baru ini 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pembahasan seputar perkembangan pariwisata, terkhusus di Kota Batam, menjadi perbincangan hangat dalam live talkshow Industrial Roundtable Tourism yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (16/5/2020).

Acara diskusi ini dimoderatori oleh Febriansyah, anggota Indonesia Marketing Association (IMA) Kepri, serta turut mengundang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, dan Presiden IMA, Irfan Widyasa.

Di dalam kesempatan ini, Irfan Widyasa memaparkan tentang skenario-skenario tren wisata dalam empat fase perkembangan Covid-19. Adapun empat fase tersebut adalah fase pertama outbreak, kedua new normal (skenario A), ketiga euforia awal (skenario B), keempat post normal.

Tren wisata pada keempat fase ini diprediksi dengan mempertimbangkan tiga faktor tingkat kepercayaan, presentase kasus baru Covid-19, dan temuan vaksin.

Setelah fase outbreak, nantinya akan ada dua skenario yang diprediksi menggantikan, yaitu fase new normal (skenario A), dan fase euforia awal (skenario B).

 AWALNYA Hanya Untuk PNS hingga Diprotes Buruh, Simak Yuk Asal Usul THR, Diberikan Sejak 1951

"Kita masih ada di fase outbreak dalam mode bertahan hidup," ujar Irfan.

Dalam fase outbreak ini, tren wisata ditandai dengan maraknya penggunaan aplikasi video konferensi, dan pengalaman wisata virtual.

Oleh karena Covid-19 membatasi pergerakan dan kontak antar manusia, maka teknologi komunikasi yang memungkinkan pengalaman wisata virtual sangat dibutuhkan.

Irfan mencontohkan salah satu wacana wisata virtual di Indonesia, yaitu yang diselenggarakan oleh Wisata Kreatif Jakarta pada tanggal 1 Mei sampai 9 Mei 2020 lalu.

Wisata virtual ini dapat dinikmati melalui aplikasi Zoom dan dengan dipandu oleh pemandu wisata berlisensi.

Kedua, dalam skenario A fase new normal, tren wisata ditandai dengan perjalanan wisata domestik, kegiatan travel didominasi generasi Y dan X, "Staycation", serta perjalanan bisnis.

Wisata domestik dalam fase New Normal ini didorong oleh tingkat kebutuhan masyarakat akan hiburan dan pengalaman wisata setelah beberapa lama mengalami lockdown, PSBB, atau karantina mandiri.
Begitu kebijakan lockdown dilonggarkan, masyarakat akan memilih perjalanan wisata dalam negeri atau domestik.

Selain itu, sebagai alternatif destinasi wisata, hotel-hotel sebagai penyedia fasilitas "Staycation" akan lebih banyak dicari dalam fase New Normal tersebut.

Namun, fase outbreak dapat langsung menuju transisi pada skenario B, yakni fase euforia awal. Fase ini ditandai dengan banyaknya pemburu diskon, serta permintaan paket wisata yang fleksibel.

Terakhir, pada fase post normal, perjalanan wisata yang diambil cenderung bersifat jangka panjang, dan mengedepankan kualitas.
Kategori wisatawan pada fase ini didominasi oleh wisatawan keluarga dan generasi baby boomer.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved