VIRUS CORONA DI INDONESIA

Apa Itu New Normal yang Akan Diterapkan Pemerintah? Bukan Pelonggaran PSBB

" New normal adalah perubahan budaya. (Misalnya) Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), memakai masker kalau keluar rumah, " kata Yuri

Editor: Mairi Nandarson
covid19.go.id
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan rencana new normal.

Namun belum diketahui kapan rencana penerapan New Normal itu akan diberlakukan.

Sebelum rencana itu berjalan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan rencana penerapan New Normal bukanlah pelonggaran PSBB.

Shannon Briggs Klaim Bakal Jadi Lawan Resmi Mike Tyson: Biarkan Tinju Kami yang Akan Bicara

UPDATE Data 20 Negara dengan Kasus Corona Tertinggi di Dunia, Selasa (19/5) Pagi, Total 4.888.039

Data Corona 34 Provinsi Indonesia Selasa (19/5) Pagi, Total 18.010, Sembuh 4.324, Meninggal 1.191

Achmad Yurianto mengatakan istilah new normal lebih menitikberatkan perubahan budaya masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.

Hal ini disampaikan menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk tenaga kesehatan, atas rencana penerapan new normal.

" New normal adalah perubahan budaya. (Misalnya) Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), memakai masker kalau keluar rumah, mencuci tangan, dan seterusnya," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Selain perubahan perilaku masyarakat, lanjut Yuri, new normal nantinya juga mengubah paradigma pelayanan kesehatan.

"Yang mana, layanan kesehatan akan mengedepankan cara online. Nanti dari konsultasi akan ditentukan kapan ketemu dokter jika diperlukan. "

"Mengedepankan itu bukan mengharuskan, tetapi tergantung kondisi dan situasi," ungkap dia.

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan, meski menggaungkan new normal, Presiden Joko Widodo hingga saat ini tidak menginstruksikan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB).

50 Ucapan Lebaran Selamat Idul Fitri 1441 H, Cocok Bagikan Lewat WhatsApp, Facebook atau InstaStory

Dia menilai, kekecewaan tenaga kesehatan saat ini disebabkan perilaku masyarakat yang kurang disiplin mematuhi protokol pencegahan penularan virus corona (Covid-19).

"Yang pasti sampai sekarang Presiden tidak melonggarkan PSBB. Rakyat diminta patuh, tenaga kesehatan kecewa sama perilaku masyarakat yang tidak patuh," tutur Yuri.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia belakangan menggaungkan istilah the new normal atau pola hidup normal versi baru yang menuntut warga hidup berdamai dan berdampingan dengan pandemi Covid-19.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengatakan, dalam new normal, ada indikasi beberapa sektor kegiatan yang tadinya ditutup akan dibuka kembali.

Namun, skenario new normal ini berpotensi menciptakan peningkatan kasus Covid-19 lagi dan berimbas pada tenaga medis, khususnya para perawat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved