BATAM TERKINI
JADWAL Belajar di Rumah & Libur Lebaran Berakhir 1 Juni, Siswa Batam Masuk Sekolah Lagi?
Kadisdik Batam mengatakan, surat edaran terkait kebijakan belajar dari rumah sesuai rencana berakhir 1 Juni 2020. Siswa bakal masuk sekolah lagi?
Di tempat yang sama, Rejeki Nainggolan mengaku kalau situasi pasien positif Covid-19 masih bertambah, alangkah baiknya pemerintah bisa memperpanjang waktu untuk belajar di rumah.
Biarlah orangtua berkorban waktu dan tenaga untuk mengajari anaknya di rumah demi mencegah penyebaran virus covid-19 di Kota Batam.
"Kalau saya sih lihat situasi aja. Kalau memang makin banyak yang positif covid-19 jangan dulu lah sekolah biarlah awak capek ngajarin di rumah walaupun sudah lelah tapi demi kesehatan karena itu saya rasa yang paling utama," kata Rejeki kepada TRIBUNBATAM.id.
Sama halnya dengan orangtua yang tinggal di Perumahan Cendana, Mery Manurung.
Merry saat ini berstatus orangtua sekaligus guru bagi siswanya.
Meski dia mengaku capek koreksi dan mengajar lewat online, namun karena situasi pandemi Covid-19 kian bertambah, dirinya rela berkorban.
"Jujur saya juga capek koreksi, ngajar lewat online tapi kalau situasi yang positif virus terus meningkat aku lebih memilih capek daripada banyak nanti yang jadi korban," kata Mery.
Selanjutnya, Nancy Sitorus warga Perumahan Bida Asri mengatakan, dari segi orangtua mungkin memang kerepotan tapi demi kesehatan dan keselamatan anak-anak tak apa-apa.
Dengan kondisi yang belum kondusif seperti ini mungkin orang tua akan lebih memilih anaknya dirumah.
"Anak-anak itu belum bisa diatur untuk tetap pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Namanya anak-anak ketemu teman-teman ya bermain bersama," tuturnya.
Berbeda dengan orangtua lainnya yang cenderung keberatan anaknya kembali ke sekolah saat pandemi belum berakhir, Kristina Tobing, warga Perumahan Pulomas Batam Center justru setuju anak-anak kembali ke sekolah.
Menurutnya ia lebih setuju anak-anak kembali belajar di sekolah, karena orangtua sudah sangat terbeban selama mereka belajar di rumah.
"Menurut ku, setuju masuk sekolah. Karena orangtua sudah sangat terbeban selama sekolah di rumah. Selain orangtua memikirkan tugas rumah, kerjaan dan lainnya, mereka juga harus memikirkan tugas-tugas anaknya," kata Kristina.
Ia menambahkan apalagi kalau anaknya sekolah lebih dari 3 dengan level yang berbeda. Orangtua pasti terbebani.
"Apalagi guru, selain mengajarkan murid dan melakukan tugas di rumah, mereka juga mengajarkan anak sendiri," katanya. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)