VIRUS CORONA DI KARIMUN
Kabar Baik, Hasil Swab 2 Pasien Dalam Pengawasan di Karimun Negatif Corona, Kasus PDP Jadi Nol
Hasil swab 2 karyawan perusahaan BUMN di Karimun dinyatakan negatif Corona. Sebelumnya mereka berstatus PDP dengan keluhan batuk dan sakit lainnya
Ini setelah hasil rapid test menunjukkan mereka reaktif virus Corona. Padahal seluruh PDP yang dirawat, diperbolehkan pulang pada 9 Mei 2020, karena hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) menyatakan negatif Covid-19.
Dua orang PDP baru ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi dalam rilis terbaru perkembangan Covid-19 pertanggal 17 Mei 2020.
Saat ini mereka dirawat di ruang isolasi RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
"Jumlah PDP 24 orang, selesai Pengawasan 22 orang, proses pengawasan di Rumah Sakit 2 Orang dan proses pengawasan rumah tidak ada," kata Rachmadi dalam rilisnya.
Sebanyak 3 PDP diketahui meninggal dunia. Ketiganya dinyatakan negatif Covid-19 setelah hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar.
Tenaga Medis 'Gemes' Lihat Perilaku Santuy Warga
Tenaga medis yang berada di garda depan penanganan pasien Covid-19 mengajak agar masyarakat untuk tidak egois.
Ajakan serta imbauan ini diperuntukan bagi masyarakat yang seakan tidak mempedulikan protokol pencegahan penyebaran virus Corona.
Seperti yang disampaikan oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Dokter Dyah Nurwidiasih.
Menurut Dyah, saat ini sebagian masyarakat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Perasaan kami masih was-was. Masyarakat kita ini cenderung lengah, seperti untuk pemakaian APD saja. Gugus tugas sekuat tenaga melakukan edukasi, memasang tempat-tempat cuci tangan, membagikan masker dan sosialisasi," katanya, Senin (18/5/2020).
• ASAL Usul dan Filosofi Ketupat, Hidangan Khas saat Hari Raya Idul Fitri/Lebaran
• Viral Lagu Terserah dari The Rap Indonesia, Suarakan Keresahan Pelonggaran PSBB: Emosi Campur Aduk
Diakui Dyah, ada perasaan kecewa menyaksikan masyarakat yang tidak mengindahkan protokol pencegahan tersebut.
"Kecewa iya. Mikirnya mau sampai kapan ini berakhir. Kami yang deg-degan di sini berusaha memberikan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat, namun masyarakatnya agak tidak peduli," ucap Dyah.
Dengan adanya kelonggaran yang dibuat oleh pemerintah saat ini, hendaknya masyarakat tetap melaksanakan upaya-upaya pencegahan.
"Kita jangan egois. Pemerintah melonggarkan tapi kita tetap menjaga. Tunggulah, jika lebaran ini memang tidak dapat kita laksanakan seperti biasa, kita bisa laksanakan lebaran mendatang. Dan kita dalam keadaan yang lebih nyaman," sebutnya.