VIRUS CORONA DI KARIMUN
Update Kasus Covid-19 di Karimun, PDP 0, ODP 2, Positif 1 Orang Masih Dalam Perawatan
Tren kasus Covid-19 di Karimun menunjukkan hasil yang positif. Kini tersisa 1 orang positif Corona yang masih dalam perawatan, PDP 0, dan ODP 2 orang
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Karimun kembali 0 atau tidak ada.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Karimun per Selasa (19/5/2020), jumlah PDP sebanyak 24 orang dan keseluruhannya telah selesai menjalani pengawasan.
Di Kabupaten Karimun diketahui tiga PDP meninggal dunia. Ketiganya dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil pemeriksaan PCR.
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang, dengan rincian 279 telah selesai dan 2 lainnya dalam proses pemantauan. Kedua ODP tersebut berada di Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Moro.
Sementara itu, pasien positif Covid-19 (PCR) di Karimun berjumlah 5 orang. Sebanyak 4 diantaranya telah sembuh dan 1 lainnya dalam proses perawatan.
• Kabar Baik, Hasil Swab 2 Pasien Dalam Pengawasan di Karimun Negatif Corona, Kasus PDP Jadi Nol
• Bajak Laut Beraksi di Perairan Nongsa, SV Winposh Resolve Nyaris Jadi Korban
Proses pemeriksaan PCR sendiri sudah dilakukan terhadap 34 orang. Rinciannya 24 PDP (2 positif dan 22 negatif), 5 ODP yang keseluruhannya negatif serta 5 Orang Tanpa Gejala (OTG) (3 positif dan 2 negatif).
Untuk pemeriksaan rapid antibody dilakukan terhadap 707 orang. Hasilnya 12 negatif (6 PDP, 5 OTG dan 1 ODP) serta 695 non reaktif.
Negatif Corona
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Karimun kembali menerima kabar baik.
Kabar tersebut adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Karimun kembali 0 (nol) atau tidak ada.
Pada Selasa (19/5/2020) siang, pemeriksaan swab dua PDP terakhir keluar. Tim Gugus Tugas menerima hasil negatif Covid-19 terhadap dua PDP yang telah dirawat sejak tanggal 13 Mei 2020 itu.
"Alhamdulillah. Dua reaktif rapid karyawan (sebuah perusahaan BUMN) hasil swab negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi melalui pesan di aplikasi Whatsapp.
Diberitakan sebelumnya dua karyawan sebuah perusahaan BUMN Cabang Tanjungbalai Karimun terkonfirmasi reaktif rapid test Covid-19.
Kedua pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 40 dan 43 tahun.
Selain reaktif, mereka juga mengalami gejala batuk dan sakit kepala sehingga dikategorikan PDP oleh pihak rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan, keduanya juga memiliki riwayat perjalanan keluar daerah. Satu orang bepergian ke Batam dan satu orang lagi baru kembali dari Aceh.
Awalnya, kedua pasien PDP tersebut mengikuti pemeriksaan rapid tes yang dilakukan oleh instansi tempat mereka bekerja. Hasilnya kedua PDP ini didapati reaktif rapid test.
"Kantor mereka lakukan rapid mandiri ke seluruh pegawainya. Ada 50-an pegawai. Dari puluhan pegawai itu, dua orang dinyatakan reaktif," jelas Rachmadi.
Selain reaktif dan memilki keluhan kesehatan, keduanya juga memiliki riyawat perjalanan ke luar daerah.
Untuk pasien berusia 43 tahun memiliki riwayat perjalanan ke Batam di akhir Maret dan pasien berusia 40 tahun melakukan perjalanan ke Aceh.
"Dari Aceh, yang bersangkutan sempat transit di Kota Batam selama satu hari," sebut Rachmadi.
Sempat Dibolehkan Pulang, 2 Warga Karimun Jadi PDP
Dua warga Karimun yang sebelumnya diperbolehkan pulang setelah dirawat masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
• Kapolres Anambas Kunjungi Jemaja, Cek Operasi Ketupat Seligi 2020, Minta Personel Rutin Patroli
• Koleksi Gambar Ucapan Selamat Idul Fitri 2020, Pas Dibagikan di IG, FB dan WA
Ini setelah hasil rapid test menunjukkan mereka reaktif virus Corona. Padahal seluruh PDP yang dirawat, diperbolehkan pulang pada 9 Mei 2020, karena hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) menyatakan negatif Covid-19.
Dua orang PDP baru ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi dalam rilis terbaru perkembangan Covid-19 pertanggal 17 Mei 2020.
Saat ini mereka dirawat di ruang isolasi RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
"Jumlah PDP 24 orang, selesai Pengawasan 22 orang, proses pengawasan di Rumah Sakit 2 Orang dan proses pengawasan rumah tidak ada," kata Rachmadi dalam rilisnya.
Sebanyak 3 PDP diketahui meninggal dunia. Ketiganya dinyatakan negatif Covid-19 setelah hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar.
Tenaga Medis 'Gemes' Lihat Perilaku Santuy Warga
Tenaga medis yang berada di garda depan penanganan pasien Covid-19 mengajak agar masyarakat untuk tidak egois.
Ajakan serta imbauan ini diperuntukan bagi masyarakat yang seakan tidak mempedulikan protokol pencegahan penyebaran virus Corona.
Seperti yang disampaikan oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Dokter Dyah Nurwidiasih.
Menurut Dyah, saat ini sebagian masyarakat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Perasaan kami masih was-was. Masyarakat kita ini cenderung lengah, seperti untuk pemakaian APD saja. Gugus tugas sekuat tenaga melakukan edukasi, memasang tempat-tempat cuci tangan, membagikan masker dan sosialisasi," katanya, Senin (18/5/2020).
• ASAL Usul dan Filosofi Ketupat, Hidangan Khas saat Hari Raya Idul Fitri/Lebaran
• Viral Lagu Terserah dari The Rap Indonesia, Suarakan Keresahan Pelonggaran PSBB: Emosi Campur Aduk
Diakui Dyah, ada perasaan kecewa menyaksikan masyarakat yang tidak mengindahkan protokol pencegahan tersebut.
"Kecewa iya. Mikirnya mau sampai kapan ini berakhir. Kami yang deg-degan di sini berusaha memberikan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat, namun masyarakatnya agak tidak peduli," ucap Dyah.
Dengan adanya kelonggaran yang dibuat oleh pemerintah saat ini, hendaknya masyarakat tetap melaksanakan upaya-upaya pencegahan.
"Kita jangan egois. Pemerintah melonggarkan tapi kita tetap menjaga. Tunggulah, jika lebaran ini memang tidak dapat kita laksanakan seperti biasa, kita bisa laksanakan lebaran mendatang. Dan kita dalam keadaan yang lebih nyaman," sebutnya.
Oleh karena itu, ia mengajak agar masyarakat lebih peduli agar wabah Covid-19 segera berakhir. Diantaranya adalah menjalankan hidup sehat, menggunakan masker, menjalankan sosial distancing dan physical distancing.
Bahkan ia mengajak masyarakat agar menjadikan Karimun sebagai wajah Indonesia dalam memerangi Covid-19.
"Mau sampai kapan begini. Anak-anak kita mau sekolah, ibu-ibu mau belanja. Saya juga ingin bersepeda tapi tidak bisa. Kalau semua masa bodoh, ini bakal berkepanjangan. Kalau nahan diri dulu maka tidak akan lama kok," paparnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)