VIRUS CORONA DI NTT
Dikira Sudah Sehat, 4 Warga Ini Disambut Keluarga dengan Ritual Adat, Ternyata Positif Covid-19
"Keluarga empat pasien Covid-19 ini berpikir mereka yang pulang ini sudah sehat," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus
TRIBUNBATAM.id, SIKKA - Penyambutan yang dilakukan terhadap 4 warga desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka di NTT kini berdampak luas.
Penyambutan dilakukan keluar besar karena empat warga itu sudah diizinkan pulang setelah menjalani karantina terpusat selama satu bulan di Sikka Convention Centre (SCC).
Empat warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, itu pulang ke kampung halamannya.
• Dilantik Presiden Jokowi Rabu Pagi Ini di Istana, Inilah Nama KSAL dan KSAU yang Baru
• Ultimatum Donald Trump, Jika dalam 1 Bulan Tak Ada Perubahan, WHO akan Kehilangan Pemasukan dari AS
• Kasir Supermarket di Medan Positif Corona, Semua Karyawan Jalani Rapid Test Massal
Mereka disambut meriah keluarga besarnya.
Keluarga juga menggelar ritual adat untuk menyambut kepulangan mereka.
"Keluarga dari empat pasien Covid-19 ini berpikir mereka yang pulang ini sudah sehat," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).
Namun, beberapa hari setelah tiba di kampung halaman, empat warga itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji laboratorium di RSUD WZ Johannes Kupang.
Akibatnya, sebanyak 88 warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.
Mereka menjalani rapid test karena melakukan kontak dekat dengan empat warga yang baru pulang kampung dan ternyata positif Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sikka langsung menelusuri warga yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien itu.
• Kisah Maulana Tetap Puasa Saat Jalan Kaki Jakarta - Solo Karena Tak Punya Uang Setelah Kena PHK
• Data Corona 34 Provinsi di Indonesia, Rabu (20/5) Pagi, Total 18.496, Sembuh 4.467, Meninggal 1.221
Sebanyak 88 orang yang merupakan keluarga besar empat pasien itu diduga melakukan kontak dekat.
Mereka sempat duduk bersama empat pasien positif Covid-19 sembari meminum moke, minuman tradisional dari Kabupaten Sikka.
"Mereka pun minum bersama saat upacara adat. Karena pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19, mereka harus jalani rapid test," kata Petrus.
Rapid test virus corona baru atau Covid-19 digelar di Desa Wailamung.
Berdasarkan hasil rapid test, 88 warga itu dinyatakan nonreaktif Covid-19.
Petrus bersyukur dengan hal itu. Tapi, ia meminta masyarakat tak lengah.
Masyarakat pun diminta menjalani karantina mandiri selama dua pekan.
"Meski nonreaktif, kita tidak mau lengah. Kita tetap pantau dan melakukan pendampingan. Mereka menjalani karantina di rumah," jelas Petrus.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).
Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris)
\\
\\
\\