Skenario Mendikbud Nadiem Makarim dan Gubernur Anies buat Tahun Ajaran Baru 2020/2021

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mulai menyiapkan skenario tahun ajaran baru 2020/2021.

Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews/HERUDIN/Jeprima
Anies Baswedan dan Nadiem Makarim. Ada kesamaan antara Nadiem Makarim dan Anies Baswedan. Nadiem resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Rabu 23 Oktober 2019. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Kondisi pandemi virus corona belum juga mereda di Indonesia. 

Pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya agar rantai penyebaran virus Corona bisa terputus.

Termasuk satu di antaranya menginstruksikan kegiatan belajar dari rumah bagi siswa sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mulai menyiapkan skenario tahun ajaran baru 2020/2021.

Skenario tahun ajaran 2020/2021 ini disiapkan lantaran pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap dengan semua skenario," kata Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, keputusan Kemendikbud terkait format pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas.

"Mohon menunggu, saya pun tidak bisa memberikan statement apapun keputusan itu, karena itu dipusatkan di Gugus Tugas. Tapi kami tentu terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas," jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya telah disampaikan bahwa Kemendikbud memutuskan tidak mengubah kalender akademik pendidikan pada masa pandemi Covid-19 ini.

Tahun ajaran 2020/2021 tetap dimulai pertengahan Juli 2020, sedangkan pembukaan kembali sekolah menunggu kondisi aman dari dampak Covid-19 sesuai dengan keputusan Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Karena itu, estimasi optimistis sekolah dibuka pada pertengahan Juli sesuai kalender pendidikan, dengan tetap mengacu protokol kesehatan.

Butuh Waktu yang Lama untuk Memaafkan Ariel Noah, Luna Maya Selalu Ingat Ujaran Edric Tjandra

32 Smartphone Android dengan Harga di Bawah Rp 3 Juta di Indonesia

Jika pada pertengahan Juli kasus Covid-19 masih tinggi dan pembatasan sosial berskala besar masih diberlakukan, pembelajaran jarak jauh untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PAUD Dikdasmen) tetap dilanjutkan.

”Sekolah dibuka kembali paling cepat pertengahan Juli 2020, tetapi harus dilihat kondisi pandemi Covid-19 ini. Kami hanya menyiapkan syarat dan prosedur. Terkait kondisi kesehatan dan keamanan terkait pandemi ini, itu ada di Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikbud Hamid Muhammad dilansir Kompas.id, Selasa (12/5/2020).

Skenario kedua, kata Hamid, pembukaan sekolah dilakukan secara parsial sesuai kondisi tiap-tiap daerah.

Jika suatu daerah sudah dinyatakan aman dari Covid-19, sekolah bisa dibuka meski di daerah lain belum aman.

Namun, harus ada kepastian yang didukung data bahwa daerah tersebut betul-betul aman Covid-19, keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama.

Sedangkan daerah yang belum aman tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh.

Hamid mengakui, pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan sejak pertengah Maret 2020 masih jauh dari sempurna, tetapi itu satu-satunya jalan agar pendidikan tetap berlanjut pada masa pandemi ini.

Karena itu, jika PSBB diperpanjang, perlu ada strategi khusus agar pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung lebih efektif, terutama bagi siswa baru.

”Untuk siswa baru, harus ada pertemuan awal untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mengingat siswa dan guru belum saling kenal. Pertemuan awal ini tidak harus satu kelas bersama-sama, tetapi bisa bergantian dengan mengacu protokol kesehatan. Memang harus ada ekstra usaha dari sekolah dan guru,” ujar Hamid.

Dinkes Batam Tracing 10 Orang Close Contact Pasien Covid-19 di Nongsa, Sering Ketemu di Masjid

Barantan RI Catat 4 Komoditas Ekspor Karimun ini Meningkat dari Januari, Nilainya Tembus Rp 14 M

Ada 3 Skema

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan tiga skema yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2020/2021 yang menurut agenda akan dimulai 13 Juli 2020.

Pertama, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan semua siswa belajar di sekolah.

Kedua, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan sebagian siswa belajar di sekolah.

"Ketiga, semua sekolah (dibuka), sebagian siswa belajar di rumah," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam rapat pimpinan pembukaan sekolah yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI pada Kamis (14/5/2020).

Pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru, kata Nahdiana, akan mempertimbangkan kesiapan fasilitas sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19 hingga lokasi sekolah.

Selain tiga skema itu, Dinas Pendidikan juga merencanakan masa transisi belajar di sekolah selama dua bulan.

Pada pekan pertama dan kedua masa transisi, siswa hanya akan satu kali belajar di sekolah secara bergantian.

"Siklus kedua, dua minggu belajar di sekolah, dua minggu di rumah, secara bergantian. Siklus ketiga mulai bergantian satu minggu sekali," kata Nahdiana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Dinas Pendidikan mempertimbangkan zona merah dan zona hijau penyebaran Covid-19 saat membuka kembali sekolah, khususnya untuk sekolah dasar (SD).

"(Tiga skema) alternatif ini menarik, tapi tidak bisa diterapkan secara simetrik di Jakarta. Pilihan-pilihan (skema) itu pelaksanaannya bisa bervariasi," ucap Anies.

Anies berujar, skema yang paling mungkin diterapkan adalah hanya sebagian sekolah yang mengadakan kegiatan belajar mengajar.

Sebab, sebagian sekolah lainnya berada di zona merah penyebaran Covid-19.

"Most likely akan sebagian sekolah (dibuka) karena sebagian sekolah memang kawasannya belum siap dan agak berisiko. Kita harapkan untuk sebagian sekolah itu masuk, sebagian sekolah tentu akan bertahan lebih lama (menerapkan sistem belajar di rumah)," tuturnya.

Anies pun meminta Dinas Pendidikan mulai menyiapkan fasilitas pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah.

Contohnya dengan menyediakan tempat cuci tangan di dekat pintu masuk ruang kelas hingga mengatur tempat duduk siswa untuk menerapkan physical distancing.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mendikbud Nadiem Makarim Siapkan Skenario Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Anies Baswedan Punya 3 Skema

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved