Karena Corona, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Tugu Agrominapolitan Masih Dititip di Polda Kepri

Kasus dugaan korupsi Tugu Agrominapolitan di Lingga sudah tahap II. Meski begitu, karena Corona, tersangka masih dititip di tahanan Polda Kepri

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Para tersangka kasus dugaan korupsi Tugu Agrominapolitan di Lingga saat dijemput oleh Ditreskrimsus Polda Kepri. 






Ia menjelaskan, pengembalian uang kerugian itu memang tidak menghentikan tindak pidana yang tengah diperiksa oleh pihak kepolisian. Tetapi menurut Bambang, hal itu sebagai bentuk kooperatif kliennya atas kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Kepri Kombes pol Hary Goldenhardt mengatakan, keempat tersangka tersebut ialah AF, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PUPR Kabupaten Lingga, selanjutnya ada RJ dari CV FJ, HA dari PT A, dan Fd dari CV VNEC.

 Dugaan Korupsi Tugu Agrominapolitan di Lingga, Polda Kepri Tetapkan Empat Tersangka

 Ismeth Abdullah Buka-bukaan Soal Tuduhan Korupsi, Gara-gara Paraf Dianggap Memperkaya Orang Lain

"Empat tersangka telah diamankan oleh Dirkrimsus Polda Kepri. Yang terakhir diamanankan adalah RJ pada Jumat (25/1/2020)," ujar Harry.

Harry menjelaskan, modus yang dilakukan para tersangka tersebut ialah tersangka AF membocorkan dokumen kepada RJ yang seharusnya dirahasiakan.

"AF memberikan data lelang kepada RJ sehingga memudahkannya untuk memenangkan lelang tersebut," ujarnya.

Harry melanjutkan, total kerugian yang diakibatkan oleh para pelaku tersebut sebesar Rp 243.175.594.

Polda Kepri Tetapkan Empat Tersangka

Tim Subdit Tipikor Dirkrimsus Polda Kepri menetapkan empat orang sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi pembangunan Tugu Agrominapolitan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

Pembangunan proyek ini masuk anggaran tahun 2017 lalu dengan nilai proyek Rp 2.998.301.000 atau mencapai Rp 3 miliar.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt menjelaskan tim Subdit melakukan penyelidikan atas pembangunan Tugu Agrominapolitan, Lingga.

Penyelidikan tersebut dilakukan pada November 2019 lalu dan ditambah dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepri, maka pada tanggal 16 Januari 2020 lalu, penyidik Tipikor Dirkrimsus Polda Kepri menetapkan empat tersangka.

"Pembangunan tersebut masuk dalam anggaran tahun 2017," jelas Harry pada Sabtu (25/1/2020).

(TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved