HUMAN INTEREST
KISAH Tim Medis RSBP Batam Operasi Pasien Covid-19, Bertaruh Nyawa Hingga 6 Jam, Gunakan APD Level 3
Awalnya pasien itu mengalami kecelakaan tunggal di Batam Center, pada Rabu (20/5/2020) malam dan sempat dibawa ke satu rumah sakit di Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Empat dokter di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam jadi perhatian.
Itu setelah tindakan mereka mengoperasi pasien Covid-19 berinisial Mr E yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Operasi tersebut diketahui menuai banyak simpati karena berbagai fasilitas operasi, khusus pasien Covid-19 di Provinsi Kepri memerlukan peningkatan.
Operasi pun diketahui berjalan sukses di ruang operasi RSBP Batam gedung PIE.
"Boleh dibilang, ini yang pertama kalinya. Ini juga berkat keberhasilan tim medis, khususnya 3 tim medis hebat di samping saya ini," ujar Wakil Direktur RSBP Batam, dr Askar, Kamis, (21/5/2020) kemarin.
Menurutnya, perjuangan untuk menyelamatkan pasien Covid-19 itu cukup luar biasa. Butuh waktu sekira 6 jam untuk melakukan operai darurat terhadap pasien Covid-19 yang dimulai sejak pukul 5 dini hari itu.
Ada 5 perawat dan 3 dokter spesialis dalam operasi darurat tersebut. Pengakuan seorang dokter spesialis yang ikut dalam operasi itu, dr. Marshel SpAn (anastesi), operasi pasien Covid-19 berbeda dengan operasi pasien pada umumnya.
"Pertarungan bak aksi heroik Bang. Ini kali yang kedua selama bertugas pernah melakukan operasi terhadap pasien khusus," ucapnya.
Dikatakannya, hidup dan mati dipertaruhkan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19.
"Operasi pasien khusus dan umum beda ya, alur protokol kesehatannya pun sangat berbeda. 6 jam gunakan APD level 3," ungkapnya.
• Kapan Lebaran? Jumat (22/5) Sore Ini Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1441 H
• Suga BTS Buat Kejutan ke ARMY, Siapkan Mixtape Solo Keduanya, #AUGUSTD2ISCOMING Jadi Trending Dunia
Sebelumnya, dr. Askar mengungkapkan awal mula pasien Covid-19 itu harus dioperasi.
Awalnya pasien itu mengalami kecelakaan tunggal di Batam Center, pada Rabu (20/5/2020) malam lalu, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth.
Kondisi tulang kaki pasien retak dan patah, sehingga pembuluh darahnya terganggu. Akibatnya diwajibkan harus dioperasi.
Namun sebelum dioperasi, karena karena pasien dicurigai Covid-19 (dalam tracing) makanya langsung dilakukan rapid test. Hasil pemeriksaannya reaktif Covid-19.
Maka sesaat hasilnya keluar, langsung membuat sejumlah tim medis panik.