Kota Gurindam Berganti Zona, Status 'Kuning' Tetap Waspada, Indonesia Masih Darurat Bencana
Ia menjelaskan pergantian status zona tersebut lantaran sejak 2 Mei tak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Gurindam
lihat foto
Tetap pakai masker saat keluar rumah, tetap jaga jarak dan tidak berkerumun," sebutnya.
• Nasib 109 Tenaga Medis Setelah Mogok & Ogah Urus Corona, Bupati Ogah Pikirkan: Kita Cari yang Baru
Di tempat terpisah Polres Tanjungpinang mulai meningkatkan penjagaan di sejumlah titik Kota Gurindam.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Muhammad Iqbal mengaku telah membentuk tujuh posko bagian dari Operasi Ketupat Seligi 2020.
"Sebanyak 107 personel dikerahkan dalam operasi ini, ditambah lagi dengan bantuan keamanan dari unsur TNI serta stakeholder lainnya," sebutnya.
Ia menjelaskan posko-posko tersebut sekaligus mendukung pemko dalam hal penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Dalam praktiknya personel secara rutin melakukan patroli di tempat-tempat rawan keramaian untuk menyampaikan imbauan serta pengaturan lalu lintas.
• UPDATE Data Corona di Indonesia Jumat (22/5) Sore, Bertambah 634, Total 20.796, Sembuh 5.057
"Selain itu posko juga berfungsi sebagai sarana pengecekan suhu tubuh, ketersediaan sarana cuci tangan serta pembagian masker kepada masyarakat di waktu-waktu tertentu," ucapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat penyebaran virus Covid-19 masih terjadi di Indonesia.
Situasi ini menyebabkan Indonesia masih dalam keadaan darurat bencana.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan status keadaan darurat bergantung pada beberapa indikator, seperti tingkat penyebaran virus dan menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda serta implikasi pada aspek sosial dan ekonomi.
• Sindiran Pria Berhazmat: Tim Medis Mati-matian Lawan Corona, Warga Malah Belanja Baju Lebaran
Pihaknya mencatat hingga hari ini angka kasus positif masih bertambah.
Di samping itu, besarnya kasus dalam satu bulan terakhir menunjukkan penularan terjadi pada transmisi lokal.
“Selama pandemi global belum berakhir dan vaksin/obatnya belum ditemukan, maka masih diperlukan penetapan status bencana nasional,” ujar Doni.
(tribunbatam.id/Endra Kaputra)
