Pendapat Ustaz Yusuf Mansur Perihal Perbedaan Mall Tetap Buka dan Masjid Tidak saat Pandemi

Terkait dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Pemerintah memutuskan untuk melarang salat id berjamaah dalam jumlah banyak atau masif.

Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Ustaz Yusuf Mansur 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pemerintah melakukan berbagai upaya guna memutus rantai penyebaran virus Corona.

Pencegahan penyebaran virus Corona dilakukan dengan meniadakan aktivitas yang menimbulkan kerumunan massa atau orang dalam jumlah banyak.

Sehingga, beberapa kegiatan masyarakat termasuk kegiatan keagamaan yang biasanya dilakukan bersama dalam jumlah orang yang banyak orang di Indonesia pun dilakukan pembatasan.

Pembatasan dilakukan dengan penyesuaian masing-masing.

Terkait dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Pemerintah memutuskan untuk melarang salat id berjamaah dalam jumlah banyak atau masif.

Melihat Masjid Raya Xian, Masjid Tertua d China, Dibangun Saat Dinasti Tang Tahun 742

Dinkes Batam Tracing 10 Orang Close Contact Pasien Covid-19 di Nongsa, Sering Ketemu di Masjid

Bahkan dari elemen MUI tersebut juga menilai, ada anomali kebijakan pemerintah dalam penanganan virus Corona.

"Yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid, tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, mal, bandara, kantor dan pabrik?" kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas.

Kekecewaan memang sudah muncul di tengah masyarakat, seperti apa yang diresahkan oleh Sekjen MUI tersebut.

Demi meredam rasa kekecewaan tersebut, tokoh agama kondang, Ustaz Yusuf Mansur memberikan saran dan pendapatnya.

Ustadz Yusuf Mansur saat memberikan pernyataan maksud dan tujuan tentang pola pembelajaran cara menghafal Al-Qur'an yang akan diterapkan di pondok pesantren pada Konferensi Tahfidz International di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Ketapang, Tanggerang, Senin (30/9/2013). Pada Konferensi ini dibahas pula peranan para penghafal Al-Qur'an di masyarakat bukan hanya di Institusi pendidikan masing-masing.
Ustadz Yusuf Mansur saat memberikan pernyataan maksud dan tujuan tentang pola pembelajaran cara menghafal Al-Qur'an yang akan diterapkan di pondok pesantren pada Konferensi Tahfidz International di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Ketapang, Tanggerang, Senin (30/9/2013). Pada Konferensi ini dibahas pula peranan para penghafal Al-Qur'an di masyarakat bukan hanya di Institusi pendidikan masing-masing. (Tribun Jakart/Jeprima)

Melalui kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (21/5/2020), Ustaz Yusuf Mansur juga menilai tidak ada jalan lain untuk mengobati kekecewaan umat Muslim.

Yusuf Mansur tak sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Sekjen MUI.

Jelang Piala Asia U19 di Uzbekistan, Shin Tae-yong Panggil 44 Pemain untuk TC Timnas Indonesia U19

Curhat Para Perawat RSCM Belum Terima THR Hingga Hari Ini

Namun, Ustaz Yusuf Mansur memberikan saran untuk membuat suasana hati lebih baik.

"Apa yang bisa dikatakan supaya hati terhibur pak Ustaz?" tanya Najwa.

"Untuk mengobati kekecewaan memang tidak ada jalan sih mbak kecuali kita selalu berkata positif, berpikir positif tidak membanding-bandingkan dengan yang melanggar," jelas Ustaz Yusuf Mansur.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, akan menjadi masalah jika kita terus membandingkan dengan sikap orang yang melanggar aturan.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved