VIRUS CORONA DI MALAYSIA

Politik di Malaysia Memanas Saat Wabah Covid-19 Merebak, Muhyiddin Yassin Akan Digulingkan?

Di tengah merebaknya wabah Covid-19, dunia politik Malaysia memanas lagi. Mantan Perdana Menteri, Mahathir Mohamad ingin lengserkan Muhyiddin Yassin.

Bernama
Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020) 

Pemangkasan produksi tersebut akan berlangsung terhitung mulai Mei sebesar 9,7 juta barrel.

Kemudian di semester II-2020 anggota OPEC+ bakal menurunkan produksi sebesar 8 juta barrel.

Selanjutnya pemotongan produksi minyak diprediksi mencapai 6 juta barrel pada medio 2021-2022.

"Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia yang masih belum stabil, yang memiliki volatilitas yang tinggi. Diperkirakan harga akan rebound ke level US$ 40 per barrel di akhir tahun, waktu cukup lama makanya kami masih cermati perkembangan terutama di bulan Mei dan Juni," tandas Arifin.

Pusat Perbelanjaan Malaysia Tutup 2 Bulan, Viral Gambar Barang-barang Jualan Berjamur

Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mengumumkan jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 cukup tinggi.

Untuk memutuskan rantai penyebarannya, Malaysia melakukan berbagai kebijakan.

Sebut saja dengan adanya penguncian wilayah atau aturan pembatasan gerak.

Ternyata hal ini turut menimbulkan dampak baru lainnya.

Salah satunya adalah barang-barang di dalam tempat tersebut yang rusak dan berjamur, sebab lamanya tidak ada kegiatan dan tertutupnya sirkulasi udara.

Kondisi barang-barang yang mulai berjamur karena lama ditinggal pemiliknya misalnya terjadi di salah satu pusat perbelanjaan di Malaysia.

Barang berjamur di Metrojaya

Tempat perbelanjaan tersebut bernama Metrojaya Suria Sabah yang terletak di Kota Kinabalu, Ibu Kota Sabah, salah satu negara bagian Malaysia yang berbatasan dengan Kalimantan Utara.

Berbagai barang dagangan yang dipajang penuh dengan jamur, terutama barang yang terbuat dari kulit, seperti sepatu, ikat pinggang dan tas.

Foto-foto yang memperlihatkan kondisi mengenaskan itu banyak tersebar di media sosial, salah satunya Facebook dan Twitter.

Seperti postingan yang diunggah akun facebook Nex Nezeum pada Minggu (10//5/2020) dan Dragono Halim Senin (11/5/2020).

( )

Terlihat dari keterangan waktu pada foto, kondisi dagangan yang rusak dipenuhi jamur itu diabadikan pada Senin (10/5/2020) pukul 11.35.

Dilansir dari Metro, Senin (11/5/2020), pihak pengelola mengakui terjadinya kerusakan barang dagangan di tempatnya sebagaimana yang tersebar di media sosial.

Namun mereka menyayangkan mengapa foto-foto ini bisa tersebar luas ke pihak luar, karena seharusnya ini hanya untuk kepentingan internal.

Dibenarkan pengelola mall

Ketua Pemasaran dari pengelola Metrojaya, Karen Mak, menduga beberapa hal membuat barang dagangan mereka begitu banyak ditumbuhi jamur.

Namun, dia belum bisa menyebutkan beberapa kerugian yang dapat dihitung akibat berjamurnya barang-barang dagangan tersebut.

Karen mengaku semua barang dagangan yang rusak oleh jamur itu kini telah dikeluarkan dari rak pajang dan digantikan dengan stok barang yang masih baru.

"Kami menutup operasi selama hampir dua bulan sejak 18 Maret lalu sesuai dengan arahan kerajaan memberlakukan Perintah Kawalan Pergerakan (pembatasan sosial)," kata Karen.

Dengan begitu, hingga saat ini, penutupan yang terjadi sudah hampir mencapai 2 bulan.

"Kami mengambil langkah pencegahan yang diperlukan sesuai panduan pencegahan Covid-19 dikeluarkan Majlis Keselamatan Negara (MKN) dan menjaminan pelanggan bisa berbelanja dengan selamat," ujar Karen.

Jika sesuai dengan keputusan, Metrojaya Suria Sabah dijadwalkan akan kembali dibuka dan melayani pengunjung per Rabu (13/5/2020).

Sebelumnya, pihak manajemen tidak membenarkan foto-foto kerusakan barang dagangan tersebut terjadi di tempatnya.

Namun kali ini mereka sudah mengakuinya dan melakukan hal-hal penanganan.

Malaysia Umumkan Perpanjang Pembatasan Wilayah hingga 9 Juni, Tekan Penyebaran Covid-19

Berbagai kebijakan dipilih pemerintah Malaysia demi memutuskan rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Yang terbaru, Malaysia telah mengumkan akan memperpanjang penguncian wilayahnya.

Kebijakan ini akan berlaku sampai 9 Juni 2020 mendatang.

Hal ini merupakan perpanjangan keempat sejak kebijakan pembatasan sosial dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 diberlakukan pada 18 Maret 2020 lalu.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, meskipun pemerintah melihat banyak perkembangan positif dalam perjuangan melawan Covid-19, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil.

"Saya menyadari bahwa orang ingin pemerintah untuk terus mengambil langkah yang diperlukan untuk memerangi epidemi," kata Muhyiddin seperti dilansir dari channelnewsasia, 10 Mei 2020.

Atas saran dari Kementerian Kesehatan dan Keamanan Nasional, lanjut dia, aturan diperpanjang empat minggu lagi atau sampai 9 Juni 2020.

Penguncian sebagian wilayah ini, sebelumnya telah diperpanjang tiga kali, masing-masing selama dua minggu.

Di bawah penguncian sebagian, bisnis dan sekolah ditutup.

Tak hanya itu, perjalanan domestik dan internasional juga telah dilarang.

Terdapat tanda-tanda bahwa pembatasan telah berhasil menurunkan jumlah infeksi baru di Malaysia.

Kasus-kasus baru pun mengalami perlambatan, di mana kenaikan tiga digit menjadi dua digit mulai pertengahan April.

Sejauh ini, Negeri Jiran telah melaporkan 6.656 kasus, dengan hampir 75 persen atau 5.025 pasien dinyatakan sembuh.

Kasus kematian yang terjadi di negara ini sebanyak 108 kasus.

Sementara itu di seluruh negeri, 94,4 persen wilayahnya saat ini dikategorikan sebagai zona hijau atau daerah tanpa infeksi baru selama dua pekan.

Ekonomi

Sebagai langkah mengurai dampak ekonomi, pemerintah meluncurkan tiga paket stimulus ekonomi senilai RM 260 miliar atau setara 60 miliar US dollar.

Muhyiddin menyampaikan, total kerugian akibat pembatasan diperkirakan mencapai angka RM 63 miliar.

Pemerintah telah meringankan beberapa aturan pembatasan, dengan memungkinkan mayoritas sektor ekonomi melanjutkan operasi mereka di bawah syarat-syarat yang ada.

Pada Minggu (10/5/2020), diperkirakan terdapat 6,4 juta orang atau hampir setengah dari tenaga kerja di negara ini telah kembali bekerja.

Semua aturan dan prosedur operasi standar (SOP) yang dilakukan pemerintah tetap akan berlaku hingga 9 Juni 2020.

Jika terdapat perubahan pada SOP atau daftar sektor yang diizinkan untuk beroperasi, maka akan diumumkan dari waktu ke waktu.

Tempat ibadah

Kegiatan keagamaan dan majelis belum diizinkan untuk beroperasi.

Namun, saat ini Departemen Pengembangan Islam Malaysia tengah menyelesaikan SOP yang harus diikuti oleh jemaat.

Setelah siap, SOP akan disampaikan kepada raja dan pemerintah, kemudian akan mengumumkan izin untuk shalat di masjid.

Hal yang sama juga berlaku untuk gereja dan rumah ibadah lainnya.

Muhyiddin menegaskan, orang tidak akan diizinkan melintasi negara untuk merayakan sejumlah festival, termasuk Hari Raya Idul Fitri.

Sementara pertemuan hingga 20 orang diperbolehkan selama perayaan.

"Setiap keluarga harus mematuhi SOP, seperti menjaga jarak sosial, memakai masker, dan mempraktikkan kebersihan diri termasuk menggunakan pembersih tangan selama perayaan," ujar dia.

(*)

5 Gadis Belia Jadi Korban Nafsu Bejat Pria yang Ditinggal Istri Bekerja Jadi TKI ke Malaysia

Mulai 1 Juni 2020, Masuk Malaysia Wajib Bayar Biaya Karantina Rp 500 Ribuan Per Hari

Masuk Malaysia Wajib Karantina Mulai 1 Juni, Harus Bayar Rp 1 Juta Per Hari

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Politik Malaysia Kembali Memanas di Tengah Wabah virus Corona, Bakal Ada yang Digulingkan?.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved