VIRUS CORONA DI BATAM
Meski Ditutup Akibat Corona, Masih ada Warga Datang ke Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Kerinduan warga untuk melaksanakan ibadah, khususnya salat Idul Fitri di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah menjadi hal yang dinanti.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
Masjid ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai basment sebagai lahan parkir dan lantai satu sebagai ruang shalat utama.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan satu-satunya masjid di Kepri yang memiliki menara pandang setinggi 99 meter.
Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Batam dari ketinggian, bahkan bisa melihat negeri tetangga seperti Singapura.
Untuk naik ke puncak menara, pengunjung cukup menggunakan lift sehingga tak perlu kelelahan menaiki tangga.
• 2 Bulan Menghilang, Rocky Gerung Ditemukan Berada di Hutan Dibalik Gunung, Apa yang Terjadi?
Masjid ini juga memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia yakni selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat.
Terdapat 8 payung membran mirip dengan masjid Nabawi yang dipasang untuk membuat jamaah tidak kepanasan saat beribadah di luar.
Payung-payung tersebut bisa membentang hingga 25 meter, ukuran ini lebih besar dari masjid Nabawi.
Luas pelataran dengan payung membran tersebut adalah 5.832 meter persegi.
Adapun untuk ruang salat utama berukuran 63x63 meter dengan kubah utama berdiameter 46 meter dan ketinggian 41 meter.
• Tak Terima Ditegur Karena Kencing Sembarangan, 4 Remaja Bunuh Tukang Becak dan Rampas Duitnya
Sejarah
Pendirian masjid berkapasitas 25.000 jemaah ini atas inisiasi Wali kota Batam, Muhammad Rudi.
Proses pembangunan dimulai pada 30 April 2017 dan diresmikan pada September 2019.
Peletakan batu pertama dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Batam.
Memimpin doa, Arifin berharap masjid Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT.
Masjid ini tak hanya menjadi masjid untuk para pekerja pabrik dan galangan kapal, tapi sudah menjadi ikon Batam.