Jalan Diblokir Karena Corona, Bayi Dalam Kandungan Meninggal Setelah Ambulans Tertahan 1 Jam
Pemblokiran akses jalan oleh warga untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19 berujung petaka.
Kalau tidak tertahan, kemungkinan bayi dalam kandungan isri saya bisa diselamatkan. Soalnya pada saat masuk UGD bayinya baru meninggal dunia," kata Yohanes.
Yohanes menuturkan, bayi yang meninggal di dalam kandung istri berjenis kelamin laki-laki merupakan anak yang keempat.
"Istri saya setelah operasi dalam kondisi sehat-sehat saja. Sementara masih dirawat di RSUD dr. TC.Hillers Maumere.
Saya berharap, kejadian ini tidak terulang kembali karena mobil ambulans tidak boleh terlambat saat membawa pasien yang kritis saat dirujuk ke Maumere.
Saya pasrah atas kematian bayi saya. Ini mungkin rencana Tuhan. Intinya jangan ada lagi penutupan akses jalan selama masa Covid-19," ungkap Yohanes
Sementara itu, Sekertaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Ferdinandus Lepe kepada wartawan di Maumere menjelaskan, aksi penutupan jalan itu oleh Kades Hikong dan warganya lantaran kecewa dengan petugas Covid-19 di Kabupaten Flores Timur yang bertugas di perbatasan menyebutkan warga Hikong dan masyarakat Kabupaten Sikka pembawa virus sehingga mereka tidak dizinkan masuk ke wilayah Boru.
Mereka diizinkan apabila ada surat rapid test.
Ia mengatakan, penutupan jalan oleh Kades Hikong dengan warganya dilakukan, Sabtu (23/05) pukul 14.00 wita.
Pada saat pengerjaan penutupan jalan, ada salah satu mobil ambulans yang muat pasien kecelakaan patah tulang dari Flores Timur menuju Sikka diizinkan lewat oleh warga Desa Hikong.
Setelah dua jam lamanya, kendaraan dari arah flores Timur dan Sikka sudah penuh dengan atrean panjang di wilayah Desa Hikong.
Tiba-tiba, ada salah satu mobil ambulans dari arah Flores Timur masuk di wilayah Desa Hikong.
"Ada dua bidan yang datang memberitahukan kepada petugas saya bahwa ada mobil ambulans yang muat pasien harus dirujuk ke Sikka.
Mendengar informasi itu, saya perintahkan Kades Hikong dan warganya segera membongkar portal jalan itu agar mobil ambulance bisa lewat," ujar Ferdinandus Lepe.
Setelah itu, ungkapnya, dirinya memerintahkan para petugasnya untuk mengatur lalu lintas agar mobil ambulance yang muat ibu hamil itu bisa lewat.
"Mobil ambulance itu diizinkan lewat. Bahkan petugas dan dibantu warga meminta kendaraan yang parkir disitu untuk bergeser sehingga mobil ambulance ini bisa terus melakukan perjalanan ke Sikka," paparnya