VIRUS CORONA DI BINTAN
Kawal Bintan Tetap Zona Hijau, Bupati Apri Sujadi Tak Bosan Imbau Warga Taati Protokol Kesehatan
Ia mengapresiasi karena hingga saat ini banyak warga yang masih punya kesadaran yang tinggi. Itulah yang membuat Bintan masih dalam zona hijau.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Pertama, Anak Buah Kapal (ABK) KM Bukit Raya yang positif Covid-19, kedua warga Desa Kelong Kecamatan Bintan Pesisir, Kebupaten Bintan.
Sedangkan kasus ketiga, merupakan warga Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan.
Dari 3 pasien positif Covid-19 di Bintan, satu pasien Covid-19 di Kecamatan Bintan Pesisir dinyatakan sembuh, satu ABK KM Bukit Raya meninggal dunia dan satu orang lagi yang baru dinyatakan positif Covid-19, warga Tambelan saat ini tengah dalam perawatan.
Selanjutnya, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Bintan berjumlah 133 orang.
Sebanyak 131 orang sudah selesai pemantauan, dan 2 orang masih proses pemantauan.
Berikutnya, untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bintan juga bertambah. Saat ini sudah berjumlah 24 orang dan sudah selesai dilakukan pengawasan.
Sementara itu, untuk warga Bintan yang ditetapkan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kabupaten Bintan berjumlah 70 orang.
214 Masjid dan Surau di Bintan Adakan Salat Id
Bupati Bintan, Apri Sujadi mengimbau agar masyarakat Kabupaten Bintan yang akan menunaikan salat Idulfitri 1441 Hijriah, baik di masjid maupun surau untuk menggunakan masker serta membawa sajadah sendiri.
Itu untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19.
Apri juga meminta agar setiap masjid dan surau untuk menyiapkan petugas jaga terkait penerapan standar protokoler kesehatan.
Hal tersebut dilakukannya sebagai langkah menjaga Kabupaten Bintan tetap dalam zona hijau Covid-19.
"Bagi jemaah kita imbau untuk tetap menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri,” sebut Apri saat silaturahmi bersama imam masjid di Aula Kecamatan Bintan Timur, Jumat (22/5/2020).
Apri menuturkan, Pemkab Bintan menyiasati warga yang akan salat Id dengan mengaktifkan protokol kesehatan di berbagai masjid dan surau. Hal tersebut dilakukan guna menghindari kerumunan massa dalam menjalankan ibadah.
"Untuk di masjid-masjid yang terletak di pinggir jalan, kita minta untuk lebih ketat protokol kesehatannya,"ucapnya.