Curhatan 109 Paramedis Honorer yang Dipecat Ketika Wabah Virus Corona

Satu di antara tenaga honorer RSUD Ogan Ilir yang dipecat mengaku, dirinya tak tahu harus menggantungkan nasib ke mana setelah pemecatan tersebut.

SRIPOKU.COM /RM. Resha A.U
Para tenaga medis/kesehatan honorer saat hendak pulang ke RSUD Ogan Ilir, usai mendatangi gedung DPRD Ogan Ilir menyampaikan aspirasi mereka. 

TRIBUNBATAM.id, OGAN ILIR- Beberapa waktu lalu kabar pemecatan ratusan tenaga medis di Ogan Ilir sempat menghebohkan publik.

Diketahui jika RSUD Ogan Ilir memecat 109 tenaga honorernya.

Kini akibat pemecatan tersebut menyebabkan nasib para tenaga medis tersebut menjadi tidak jelas.

Satu di antara tenaga honorer RSUD Ogan Ilir yang dipecat mengaku, dirinya tak tahu harus menggantungkan nasib ke mana setelah pemecatan tersebut.

"Karena masih suasana Lebaran, saya dan teman-teman yang lain memilih istirahat dulu untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, masa depan kami belum jelas," ujar pria dari Ogan Ilir yang enggan disebutkan namanya ini, Rabu (27/5/2020).

Bupati Ogan Ilir Ogah Pekerjakan Lagi 109 Tenaga Medis yang Dipecat: Demo Mereka Mengada-ada

Fakta Sebenarnya 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Dipecat, Kepala Rumah Sakit Blak-blakan

Para tenaga kesehatan honorer saat hendak pulang ke RSUD Ogan Ilir, usai mendatangi gedung DPRD Ogan Ilir menyampaikan aspirasi mereka.
Para tenaga kesehatan honorer saat hendak pulang ke RSUD Ogan Ilir, usai mendatangi gedung DPRD Ogan Ilir menyampaikan aspirasi mereka. (Resha AM/Sriwijaya Post)

Sebanyak 109 tenaga kesehatan honorer di RSUD Ogan Ilir dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Rabu (20/5/2020) lalu.

Keputusan itu dianggap kontroversial, mengingat alasan dan keadaan pemecatan tersebut di tengah Pandemi Covid-19 saat ini.

Dirinya juga mendengar jika para tenaga kesehatan honorer yang dipecat tersebut, bisa saja kembali lagi bekerja di RSUD Ogan Ilir, dibantu oleh DPRD Ogan Ilir.

Dengan catatan, mereka bersedia mengakui kesalahan dan menghadap Direktur RSUD Ogan Ilir secara kekeluargaan.

"Namun kami masih menunggu hasil mediasi PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sumsel.

Sebenarnya, kami masih ingin kembali. Walaupun ini bukan berarti saya mewakili 108 tenaga honorer kesehatan yang lain," ucapnya.

Sinopsis Film Insya Allah Sah 2 Dibintangi Pandji Pragiwaksono, Tayang Pukul 17.00 WIB di Trans 7

Pandemi Covid-19, ATB Optimalkan Layanan Dalam Genggaman

Baginya, pengabdian lebih penting ketimbang urusan materi di RSUD Ogan Ilir.

Hal itu yang menyebabkan mereka tidak pernah menanyakan soal gaji mereka, sebesar Rp750 ribu sebulan selama ini.

"Tentu kita tetap berusaha, hasilnya nanti biarlah yang di atas yang mengatur," jelasnya

Saat dikonfirmasi sebelumnya, Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam mengatakan jika pemecatan tersebut sudah final dan mengikat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved