TRIBUN WIKI

Waspada Beragam Bakteri yang Bisa Kontaminasi Kulit Telur dan Cara Mengatasinya

Patut diwaspadai oleh siapapun saat hendak menyiapkan sajian telur. Pasalnya, kulit telur dapat menularkan 10 bakteri berbeda yang dapat mengganggu.

Editor: Dewi Haryati
dok. istock
Ilustrasi Kulit Telur 

- Baillus

- Salmonella

Bakteri, terutama yang termasuk bakteri Gram negative yang bersifat motil dapat masuk melalui pori-pori kulit telur, khususnya jika kulit telur dalam kondisi basah.

Melansir Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan (2009) karya Dr. Arisman, Mb, M.Kes, diterangkan bahwa di peternakan kecil, telur biasanya dikumpulkan 3 kali sehari jika tempatnya bersuhu dingin.

Sementara di peternakan yang berlokasi di daerah berhawa panas, telur dikumpulkan 4-5 kali sehari.

Setelah dikumpulkan, telur disimpan dalam wadah berlapir plastik atau karet.

Wadah ini jelas harus selalu bersih.

Pasalnya, jasad renik seperti Salmonella yang menempel di bagian luar kulit telur dapat dengan mudah berpindah ke makanan.

Seseorang yang terjangkit bakteri diketahui dapat menderita gastroenteritis dengan gejala seperti, mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah di feses.

Cara mengatasi kontaminasi

Telur yang kotor bisa dicuci.

Proses pencucian tersebut diyakini dapat menurunkan jumlah bakteri.

Namun, siapa saja patut berhati-hati karena dapat terjadi kontaminasi selama tahap pencucian telur.

Pastikan tangan yang bersentuhan dengan telur kembali dicuci untuk meminimalisir kontaminasi bakteri.

Di beberapa negara maju, terjadi peningkatan kecemasan terhadap bukti adanya Salmonella di kulit burun yang tercemar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved