VIRUS CORONA DI ANAMBAS

Belajar dari Rumah Dikeluhkan Orang Tua di Anambas, 'Lebih Sering Main Game Daripada Belajarnya'

Sejak pemberlakuan belajar dari rumah, anak-anak mereka lebih banyak bermain gadget dibanding menyelesaikan tugas yang diberikan pihak sekolah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
ILUSTRASI Belajar dari Rumah di TVRI - Sejumlah orang tua murid di Kabupaten Kepulauan Anambas mengeluhkan kebijakan belajar dari rumah sejak pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, anak mereka lebih sering bermain game di gadget dibandingkan menyelesaikan tugas. 

Ia mengaku kendala para muridnya tidak menonton siaran TVRI dikarenakan channel tersebut tidak ada di wilayah mereka.

"Setiap saya tanya alasan mereka semua sama, tidak ada siaran TVRI bu di rumah kami. Itu yang murid saya bilang," katanya.

Melihat situasi tersebut, ia sebagai guru memang harus berinisiatif bagaimana caranya agar muridnya tetap bisa mengerjakan soal yang disiarkan di TVRI. Ia juga mengaku sempat menyuruh murid-muridnya untuk menonton di YouTube secara streaming.

Namun jawaban murid lagi-lagi bikin geram. Mereka mengatakan tidak bisa membuka YouTube streaming.

"Karena mereka tidak ada siaran TVRI di rumah, saya sarankan buka streaming TVRI di YouTube, ada saja alasannya. Mereka bilang tidak paham buka streaming di YouTube," jelasnya.

Akhirnya, ia pun berinisiatif menonton siaran TVRI melalui YouTube setiap harinya. Kemudian mencatat soal yang ada lalu dikirim ke murid-muridnya.

Belajar di Rumah Semakin Menyenangkan dengan HP Print, Play & Learn, Mudah & Gratis!

Fakta-fakta Sidang Perdana Kasus Narkoba Lucinta Luna, Menangis sampai Kebingungan Ditanya Hakim

"Jadi kita punya grup WhatsApp, nah soal yang sudah saya tonton saya kirim ke grup, nanti murid tinggal isi jawabannya kemudian kirim kembali dalam bentuk foto," tuturnya.

Ketika ditanya apakah cara belajar seperti ini efektif, ia mengaku sama sekali kurang efektif. Mengingat kebanyakan muridnya lebih mengerti belajar secara tatap muka ketimbang di rumah.

"Sedangkan di sekolah saja nilai mereka masih pas-pasan, apalagi di rumah. Banyak alasannya, tunggu masuk sekolah lah Bu kumpulkan tugasnya. Itu saja yang mereka bilang, akhirnya soal yang saya kasih ditumpuk sama mereka. Capek juga melihat tingkah murid ibu, mereka itu lebih baik belajar di sekolah, kalau di rumah kadang tidak terpantau, jadinya mereka malas," ucapnya.

Menurutnya sistem belajar yang sudah berjalan beberapa pekan ini, nilai muridnya tidak ada yang tercapai sama sekali.

Ia hanya bisa terus mendorong muridnya agar tetap mau mengerjakan tugas walaupun tiap pagi harus mengingatkan melalui grup WhatsApp.(TribunBatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved