BATAM TERKINI

5 Berita Populer di Batam, Siswa Masuk Sekolah Mulai 13 Juli 2020 hingga Masjid Agung Dibuka Lagi

Siswa di Batam mulai masuk sekolah lagi pada 13 Juli 2020 termasuk dalam berita populer TRIBUNBATAM.id, Kamis (28/5/2020).

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menggelar rapat bersama Kepala Sekolah, Guru-Guru di kota Batam di Panggung Utama Dataran Engku Puteri Batam Center, Kamis (28/7/2020) sekira pukul 08.15 WIB. 

Secara keseluruhan ada 84 warga yang dikarantikan karena reaktif Rapid Test Covid-19.

Kemarin, 6 warga dikarantikan karena pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona nomor 102, yakni pria berinisial RAM (41), warga Batam. 

Pasien 102 ini kata Didi, termasuk kasus baru Covid-19 di Batam.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun RAM pernah closes contact dengan temannya terkonfirmasi kasus positif nomor 49 dan juga pasien terkonfirmasi nomor 82. Yakni pada saat pertemuan dalam rangka persiapan ibadah online.

Didi melanjutkan, selain enam orang itu, di Rusun BP Batam masih terdapat 72 orang yang dikarantina lantaran hasil rapid testnya reaktif dan sedang menunggu untuk di-swab serta keluar hasil swab tesnya.

"Di Rusun BP saat ini ada 78 orang yang dikarantina, tambah 6 orang lagi, jadi totalnya 84. Berdasarkan hasil Rapid Test mereka semua reaktif, dan masih menunggu hasil swab keluar,” ujar Didi.

Didi berharap semua hasil swab terhadap warga Batam ini negatif. Sehingga, jumlah kasus Corona di Batam terus mengalami pengurangan dibandingkan saat ini terbilang menanjak.

Ia berpesan, agar masyarakat tetap mengedepankan pola hidup sehat. Social distancing selalu dijaga agar Batam kemabli pulih seperti semula.

3. Sholat Jumat di Masjid Agung Batam

Setelah sempat ditutup karena pandemi Corona, Masjid Agung Batam akan mengadakan Sholat Jumat perdana pada Jumat (29/5/2020).

Semenjak pemerintah menggaungkan Normal Baru atau New Normal, Masjid Agung Batam Center yang beberapa waktu lalu ditutup kini mulai difungsikan lagi untuk salat berjamaah.

Ketua Pengurus Masjid Agung Batam Center, Firmansyah mengatakan, Jumat (29/5/2020) ini, Masjid Agung akan kembali menggelar salat Jumat berjamaah.

"Insyaallah besok kita siap melaksanakan salat Jumat perdana pasca ditutup sejak pandemi Covid-19," ujarnya kepada Tribun Batam, Kamis (28/5/2020).

Firmansyah mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam pelaksanaan salat Jumat berjamaah besok.

"Kita juga menyediakan hand sanitizer dan melakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk masjid," ujarnya.

Untuk penerapan protokol Kesehatan tersebut, pihak Masjid Agung akan menyiagakan 8 petugas untuk melakukan pengecekan suhu tubuh para jamaah yang hendak mengikuti salat Jumat berjamaah.

"Untuk salat Jumat, kita juga melakukan physical distancing dengan mengatur jarak antar jamaah," kata Firmansyah.

Ia mengatakan, akibat pengaturan jarak jamaah saat salat Jumat berjamaah besok, maka akan ada pengurangan kapasitas.

"Kapasitas pada hari normal 4000 orang jamaah. Kali ini paling hanya berkisar 800 orang yang bisa tercover dalam ruangan," ujarnya.

Ia melanjutkan untuk proses salat seperti khotbah Jumat dan bacaan salat durasinya dipersingkat.

"Untuk khotbah juga kita minta khatib yang bertugas mempersingkat sesuai dengan rukun dan ketentuan yang ada. Begitu juga imam kita minta membaca surat pendek saja," ujarnya.

Firmansyah menyampaikan usai salat, juga tidak ada kebiasaan salam-salaman seperti hari normal dan para jamaah juga diharapkan untuk tidak berlama-lama di dalam Masjid Agung karena akan dilakukan pembersihan untuk persiapan salat Ashar.

"Usai salat tidak ada salaman. Para jamaah juga kita minta cepat meninggalkan masjid karena akan dilakukan sterilisasi oleh petugas," ujarnya.

Firmansyah berharap kepada jamaah yang hendak melaksanakan salat Jumat berjamaah agar tetap patuh dan taat kepada protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Pengurus masjid bukannya melarang, dan bukan menghalangi yang beribadah tetapi untuk menjaga kesehatan seluruh jamaah," tegasnya.

Ketua Pengurus Masjid Agung Batam Center itu juga berharap bagi jamaah yang memiliki gejala seperti batuk, pilek agar melakukan salat di rumah dahulu.

4. 6 Pasien Corona Sembuh

Selain menyampaikan penambahan kasus Corona di Batam, Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam juga mengumumkan adanya pasien sembuh Covid-19. Dari rilis Gugus Tugas Covid-19 dikatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Batam dinyatakan dalam tren positif, Kamis (28/5/2020).

Hal ini melihat bertambah lagi tujuh pasien positif Covid-19 yang sembuh di Kota Batam. Adapun pasien-pasien tersebut adalah, pasien bernomor kasus 49, 66, 70, 72, 73, 75 dan 78.

Informasi terkait pasien sembuh tersebut adalah sebagai berikut:

1.Kasus Nomor 49

Jose Manuel Budiman (18) merupakan seorang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki. Ia telah menjalani perawatan di RS Awal Bros Batam, dan telah menjalani enam kali tes swab dengan hasil positif (12 Mei), dua kali negatif (15 & 21 Mei), kembali positif (21 Mei), lalu dua kali dinyatakan negatif (25 & 27 Mei).

2. Kasus Nomor 66

Jufriadi (35) merupakan seorang karyawan berjenis kelamin laki-laki. Ia telah menjalani perawatan di RSUD Embung Fatimah dan RS Elisabeth sebelum dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang, serta telah menjalani empat kali tes swab dengan hasil pertama negatif (10 Mei), kedua positif (18 Mei), dan dua tes terakhir negatif (27 Mei).

3. Kasus Nomor 70

Rahmad Karama (36), merupakan seorang laki-laki berprofesi sebagai satpam. Ia menjalani perawatan di RSKI Covid-19 Galang, dan telah menjalani tiga kali tes swab dengan hasil pertama positif (18 Mei) dan dua hasil akhir negatif (21 & 27 Mei).

4. Kasus Nomor 72

Nalma Selo (52), merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Ia pernah dirawat di RSUD Embung Fatimah, sebelum dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang, dan telah menjalani tiga kali tes swab dengan hasil awal positif (18 Mei), dan dua hasil akhir negatif (21 & 27 Mei).

5. Kasus Nomor 73

Pinta Destaulina Siregar (6), seorang pelajar berjenis kelamin perempuan. Ia pernah dirawat di RSUD Embung Fatimah sebelum dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang, dan telah menjalani tiga kali tes swab dengan hasil awal positif (18 Mei), dan dua kali hasil akhir negatif (21 & 27 Mei).

6. Kasus Nomor 75

Indra Bunga Sakti (22), adalah seorang karyawan berjenis kelamin laki-laki. Ia dirawat di RSUD Embung Fatimah, kemudian dipindahkan ke RSKI Covid-19 Galang, dan telah menjalani tiga kali tes swab dengan hasil awal positif (18 Mei), dan dua hasil akhir negatif (21 & 27 Mei).

7. Kasus Nomor 78

Imanuela Siregar (9), adalah seorang pelajar perempuan yang pernah dirawat di RSUD Embung Fatimah, dan dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang. Ia telah menjalani tiga kali tes swab dengan hasil awal positif (18 Mei) dan dua kali hasil negatif (21 & 27 Mei).

Dengan dua kali hasil tes swab negatif yang disampaikan oleh BTKLPP Batam, maka ketujuh pasien terkonfirmasi Covid-19 tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Sesuai protokol kesehatan, ketujuh pasien sembuh itu akan menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

5. PPDB 2020 di Batam Online 

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya orangtua calon siswa mendaftar dengan cara datang ke sekolah, selama pandemi covid-19 kali ini, PPDB dilakukan secara online.

Sekolah tidak akan membuka loket penerimaan siswa di sekolah.

"PPDB kita akan mulai 15 Juni 2020 sampai 26 Juni 2020 dengan tetap menggunakan sistem online. Jadi tidak ada buka loket seperti tahun-tahun yang lalu di sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan saat berada di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (28/5/2020).

Sementara itu, soal daya tampung, semua sudah mendapatkan usulan dari setiap sekolah.

Misalnya SD, sebelumnya pihak SD tersebut menamatkan berapa orang, berarti sebesar itu juga sekolah menerima peserta didik.

"Kita tetap sesuai ketentuan SD dan SMP 36 siswa setiap kelas. Inikan masa Covid, kalau ada orangtua yang tak mampu masukkan anaknya ke swasta kita akan laporkan kepada Pak Wali. Apabila setuju kita tambah jadi 40 atau 42 harusnya tak masalah," katanya.

Lantas bagaimana persiapan sistem yang disediakan oleh Disdik Kota Batam?

Hendri mengakui di saat masuk sistem online tersebut, peserta akan dibatasi.

Kalau sudah ada 1.000 orang yang buka sistem tersebut, maka sisanya tak bisa masuk.

"Kalau ada yang sudah selesai maka sisanya bisa masuk. Jadi sistem antri," kata Hendri.

Dengan waktu pendaftaran online yang cukup panjang, Hendri berharap orangtua bisa belajar menggunakan sistem online apabila belum memahami.

Sehingga tidak perlu repot lagi datang ke sekolah.

Hendri menambahkan, sistem zonasi tetap dilakukan 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan 5 persen jalur perpindahan.(*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved