Aksi Protes Kematian George Floyd di AS Makin Memanas, Anggota DPR Khawatirkan Keselamatan WNI
Gelombang protes atas kematian George Floyd meluas 30 kota di Amerika Serikat
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Aksi protes warga Amerika Serikat (AS) atas kematian pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd di tangan seorang perwira polisi makin memanas dan meluas.
Kini setidaknya aksi protes meluas di setidaknya 30 kota Amerika Serikat.
Meluasnya aksi protes ini pun mendapat tanggapan dari Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Dia menyayangkan aksi ini terus berlanjut dan semakin meluas hampir ke sejumlah kota di kota Amerika Serikat ( AS).
"Pemerintah Indonesia, melalui perwakilan di AS harus memastikan dan mengikuti dari dekat perkembangan di AS, menyusul aksi kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota,” kata Meutya dalam keterangan tertulis, Minggu (31/5/2020).
Menurut dia, kerusuhan itu berpotensi makin meluas.
Perwakilan Pemerintah RI di AS pun dimintanya menghubungi WNI secara acak untuk memastikan kondisi keamanan mereka.
"Terus berikan informasi melalui website resmi maupun hotline atau aplikasi yang Kementerian Luar Neger (Kemlu) RI untuk memberikan kondisi dan informasi secara update,” imbuh Meutya.
Selain itu, dirinya mengimbau agar WNI di AS sebisa mungkin untuk tidak keluar rumah hingga situasi aman terkendali.
Adapun, munculnya kerusuhan tersebut dipicu aksi protes massa akibat kematian warga kulit hitam George Floyd di tangan polisi yang menangkapnya di Minneapolis, AS.
Saran untuk pemerintah AS Meutya juga mengatakan bahwa pemerintah AS perlu meredam gejolak chaos dengan memastikan perbedaan perlakukan tidak terjadi di Amerika Serikat.
Apalagi, lanjutnya, negara Pam Sam itu memiliki Declaration of Independence, sebagai bagian dari sejarah terbentuknya negara Amerika Serikat.
Deklarasi kemerdekaan memuat poin-poin yang dijadikan dasar dari sebuah kekuatan bagi kebebasan umat manusia, yaitu Hak Asasi Manusia (HAM).
"Ini penting karena unrest di AS tentu mendapat perhatian dunia dan jika tidak ditangani secara cepat dan profesional melalui pendekatan-pendekatan persuasif, dikhawatirkan akan menjadi contoh kurang baik bagi negara lain," ujar Meutya.
Berita Lain: Bintang serial Insecure, Kendrick Sampson terkena peluru karet