Keributan di Amerika Semakin Sulit di Atasi, Empat Polisi Tertembak Saat Mengusir Massa

Gambar-gambar di televisi menunjukkan kerumunan orang menghancurkan jendela dan menjarah toko-toko mewah di sepanjang Fifth Avenue di Manhattan sebelu

Editor: Eko Setiawan
AFP/JOSEPH PREZIOSO
Sejumlah Polisi menahan pengunjuk rasa dalam aksi demonstrasi Black Lives Matter di luar Kantor Polisi Distrik Empat, Boston, Massachusetts, Sabtu (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/JOSEPH PREZIOSO 

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Protes di Amerika semakin brutal, para pengunjuk rasa semakin tidak terkendali.

Bahakan Ada sejumlah polisi yang tertembak dalam aksi Unjukrasa ini.

Empat petugas kepolisian St. Louis, Amerika serikat (AS), tertembak pada Senin (1/6/2020) malam waktu setempat saat terjadi protes keras atas kematian seorang pria kulit hitam oleh polisi.

Gandeng Yayasan Buddha Tzu Chi, Polsek Balai Karimun Bagikan Bantuan Beras ke Sopir Angkot

Anthony Joshua Ungkap Niat Kalahkan Tyson Fury Sampai Ikuti Jejak Mike Tyson

Suami Istri Tersangka Kasus Pembunuhan, Habisi Sahabat Sendiri Demi Miliki Harta Korban

Peristiwa penembakan tersebut hanya selang beberapa jam setelah Presiden Donald Trump berjanji untuk menggunakan militer AS untuk menghentikan bentrokan yang meluas di negeri Paman Sam.

Trump semakin menyulut kemarahan dengan berpose di sebuah gereja sambil memegang Alkitab, setelah petugas penegak hukum menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membersihkan jalan baginya untuk berjalan ke sana.

Demonstran membakar sebuah mal di Los Angeles, menjarah toko-toko di New York City, dan bentrok dengan polisi di St Louis, Missouri, dengan empat petugas dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak yang tidak mengancam jiwa.

Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald
Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald (AFP/Seth Herald)

"Para petugas masih terlibat baku tembak di pusat kota dan kami akan membagikan lebih banyak info jika tersedia," kata Kepolisian St Louis di akun Twitter  seperti dilansir Reuters. .

Trump mengutuk pembunuhan terhadap George Floyd, seorang warga Amerika keturunan Afrika berusia 46 tahun yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih menjepit lehernya di bawah lutut selama hampir sembilan menit di Minneapolis pada 25 Mei, dan menjanjikan keadilan. 

Tapi, "Wali Kota dan gubernur harus membangun kehadiran penegakan hukum yang luar biasa sampai kekerasan teratasi," kata Trump dalam konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih, Senin (1/6), seperti dikutip Reuters. 

"Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka," tegasnya.

Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna
Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna (AFP/Chandan Khanna)

Setelah konferensi pers, Trump berjalan melalui area yang telah polisi bersihkan ke Gereja Episkopal St. John di dekat Gedung Putih, tempat ia berpose untuk berfoto bersama putrinya, Ivanka, dan Jaksa Agung AS William Barr.

Uskup Agung Gereja Episkopal di Washington DC Michael Curry termasuk di antara mereka yang mengkritik Trump yang menggunakan gereja bersejarah itu untuk berfoto.

"Dengan melakukan itu, dia menggunakan bangunan gereja dan Alkitab untuk tujuan politik partisan," ujar Curry di akun Twitter seperti dikutip Reuters. Gereja ini mengalami kerusakan akibat kebakaran kecil selama protes pada Senin (1/6) malam.

Gedung Putih mengatakan, sedang membersihkan daerah itu sebelum jam malam berlaku.

Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna (AFP/Chandan Khanna)

Beberapa jam kemudian, ribuan orang berbaris melewati Brooklyn sambil berteriak "Keadilan sekarang!". Sementara mobil melaju bersama di belakang, dengan beberapa pengemudi membunyikan klakson.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved