Pria Bersamurai Penyerang Kantor Polisi Berusia 19 Tahun, Warga Sedih Kehilangan Brigadir Leonardo
Brigadir Leonardo tewas dengan luka bacok setelah pelaku mengayunkan samurai
Mengenai jumlah pelaku hingga kini masih simpang siur, ada yang mengatakan lima orang, ada pula yang mengatakan hanya satu orang.
Namun sepengetahuan Ramli pelaku terlihat dua orang. Pelaku berboncengan menaiki sepeda motor jenis bebek.
Satu orang pelaku berhasil dilumpuhkan dan bersembunyi di ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan.
Saat dikepung anggota polisi pelaku tak mau menyerah. Sedangkan pelaku lainnya, masih dalam pengejaran.
Beberapa barang bukti diambil dari pelaku tersebut di antaranya ada secarik kertas yang ditandatangani orang bernama Ana Abdurrahman.
Dalam surat tersebut tertulis bahwa mereka sedang memerangi thogut dan sedang berjihad. Ditemukan juga kain dan kartu pengenal terkait ISIS.
Kejar-kejaran
Insiden berdarah di Mapolsek Daha Selatan didahului kejar-kejaran pelaku dengan anggota Polsek yang saat itu sedang berjaga.
Saat itu anggota Polsek, Bripda M Azmi yang berada di ruang unit reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.
Dia kemudian mendatangi ruang SPKT tersebut dan menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok.
Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.
Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar kedua anggota Polsek tersebut pakai samurai.
Anggota yang dikejar itu menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dan berhasil mengunci pintunya, sambil meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan melalui telepon genggam.
Saat anggota datang, menurut sumber di internal Polsek, pelaku tak mau menyerah dan sembunyi di ruang unit reskrim, hingga akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.
Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban anggota Polsek yang ditemukan terkapar di ruang SPKT dengan luka bacok, meninggal dunia di tempat kejadian.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai yang dikonfirmasi menjelaskan akibat peristiwa brutal itu ada dua anggota kepolisian menjadi korban.
Satu meninggal dunia dan satu lagi luka-luka.
"Benar, satu gugur dan satu anggota lagi hanya luka-luka saja," ujarnya.