Hari Ini Pada Tahun 1947, Presiden Ir Soekarno Meresmikan TNI, Ternyata Sudah 3 Kali Ganti Nama

Dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) sebelum diubah lagi namanya menjadi Tentara Nasiona

Editor: Eko Setiawan
tribunnewsbogor.com
Ir Soekarno 

TRIBUNBATAM.id - Tapat Pada hari ini di tahun 1947 Presiden Pertama RI, Soekarno  meresmikan  Tentara Nasional Indonesia.

Setelah di Resmikan itulah, Indonesia resmi mempunyai angkatan Bersenjata.

Sebelum berganti nama menjadi TNI, lembaga ini sempat beberapa kali mengubah nama.

Atasi Krisis Air Baku, BP Batam Percepat Interkoneksi Pipa Waduk Tembesi ke Waduk Muka Kuning

PSSI Rapt Virtual Bersama Klub Liga 1 Indonesia, Matangkan Timnas Untuk Piala Dunia

KEREN, Tukang Reparasi di Jember Sukses Ciptakan Mobil Listrik, Begini Kisahnya

Dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) sebelum diubah lagi namanya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

Diketahui, TNI terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan.

Pada masa Demokrasi Terpimpin hingga masa Orde Baru, TNI pernah digabungkan dengan POLRI.

Penggabungan ini dikenal secara kolektif dengan singkatan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI, maka pada tanggal 30 September 2004 RUU TNI disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 19 Oktober 2004.

Sejarah

Dilansir dari wikipedia, sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, otoritas militer di Hindia Belanda diselenggarakan oleh (KNIL).

Meskipun KNIL tidak langsung bertanggung jawab atas pembentukan angkatan bersenjata Indonesia pada masa depan, (sebaliknya berperan sebagai musuh selama Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949), KNIL juga telah memberikan andil berupa pelatihan militer dan infrastruktur untuk beberapa perwira TNI pada masa depan.

Ada pusat-pusat pelatihan militer, sekolah militer dan akademi militer di Hindia Belanda.

Di samping merekrut relawan Belanda dan tentara bayaran Eropa, KNIL juga merekrut orang-orang pribumi Indonesia.

Pada tahun 1940 saat Belanda di bawah pendudukan Jerman, dan Jepang mulai mengancam akses pasokan minyak bumi ke Hindia Belanda, Belanda akhirnya membuka kesempatan penduduk pribumi di Pulau Jawa untuk masuk sebagai anggota KNIL.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved