Kemendikbud Izinkan Daerah Zona Hijau Untuk Kembali Bersekolah Tatap Muka

Jika sebelumnya, semua pelaksanaan belajar mengajar dilakukan secara during dari rumah, maka beberapa waktu ke depan Kemendikbud memberikan izin untuk

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Bulan Juli, murid sekolah akan kembali masuk sekolah seperti sebelum masa pandemi corona. 

TRIBUNBATAM.id , JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat semua aktifitas terganggu. Termasuk sekolah terpaksa harus diliburkan.

Pemerintah melalui Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) akhirnya memperlonggar kebijakan penyelenggaraan pendidikan.

Jika sebelumnya, semua pelaksanaan belajar mengajar dilakukan secara during dari rumah, maka beberapa waktu ke depan Kemendikbud memberikan izin untuk sekolah yang berada di Zoan hijau menyelenggarakan pendidikan dengan metode tatap muka.

Pria Pengangguran Menyamar jadi Polisi, Kencani Belasan Wanita di Hotel dan Gasak Harta Korban

Gubernur Dampingi Dua Menteri ke Galang, Kepri Bersiap Menuju Tatanan Baru

Terkait New Normal, Aunur Rafiq Buat Aturan Kerja Baru di Lingkungan Pemkab Karimun

Menjelang pemberlakuan masa new normal, muncul kekhawatiran yang dirasakan para orangtua terkait kegiatan sekolah yang menurut rencana akan dilakukan di sekolah. 

pengajaran secara tatap muka di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Artinya sekolah tersebut dapat kembali buka untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar.

Gagal Menikah, Pria Ini Tewas usai Memotong Alat Kelaminnya di Kamar Mandi

Kembali Pimpin Partai Gerindra, Prabowo Subianto Dipastikan Akan bertarung di Pilpres 2024 Mendatang

Meski begitu, waktu dimulainya tahun ajaran baru belum diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

"Hanya sekolah di zona hijau yang dapat membuka sekolah dengan tatap muka. Tanggal pastinya menunggu pengumuman Mendikbud," ujar Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Hamid Muhammad saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/6/2020). 

Sebelumnya kegiatan belajar mengajar memang dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19. Namun, menjelang normal baru di sejumlah wilayah, opsi membuka kembali sekolah menjadi perhatian.

Hamid menegaskan kembalinya siswa ke sekolah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Jaga jarak, pakai masker, jaga kebersihan, maksimal 15 hingga 18 siswa per kelas," terang Hamid. 

Sementara untuk daerah yang masih berada pada zona kuning, orange, dan merah tetap akan melakukan kegiatan belajar dari rumah.

Kemendikbud bersama Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) menyusun materi pengayaan pendukung kegiatan belajar dari rumah.

Data SPAB per 27 Mei 2020 menunjukkan sebanyak 646.000 satuan pendidikan terdampak Covid-19. Sedangkan jumlah siswa terdampak mencapai 68.801.708 siswa.

Siswa tersebut melaksanakan kegiatan belajar dari rumah. Dari hasil survei singkat Seknas SPAB pada bulan April 2020, sebanyak 30,8% responden mengalami kendala belajar dari rumah dikarenakan koneksi jaringan internet.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved