Lamban, Anggota DPRD Kepri Sorot Kerja PLN Atasi Padamnya Listrik di Batam, Bintan dan Tanjungpinang
Atas padamnya listrik berjam-jam ini, Rudi Chua menilai Bintan hingga Tanjungpinang harus mandiri dan tidak tergantung listrik dengan Kota Batam lagi
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Padamnya aliran listrik di Kota Batam dan berdampak hingga ke Bintan serta Tanjungpinang menjadi sorotan Anggota DPRD Kepri dari daerah pemilihan Tanjungpinang, Rudy Chua.
Menurutnya, dari kejadian itu ada beberapa hal penting yang perlu disikapi. Yaitu listrik di Bintan hingga Tanjungpinang harus mandiri dan tidak tergantung ke Kota Batam seperti saat ini.
Rudy menilai, ada kesan yang diartikan, karena harus menunggu keseluruhan listrik di wilayah Batam normal kembali semua, baru bisa dilakukan pengiriman listrik ke Bintan.
"Jadi terkesan pelanggan Tanjungpinang dianggap kelas 2 atau listriknya tidak bayar. Untuk itu pemda di Bintan harus bisa menfasilitasi penuh rencana pembangunan PLTU 200 MW milik PLN yang masih terganjal masalah lahan," terangnya, Jumat (5/6/2020).
Poin lainnya, manajemen PLN yang semakin buruk terutama dengan pemisahan otoritas pembangkit yang berkiblat ke Medan dan manajemen pelanggan yang melapor ke Pekanbaru.
Buruknya kinerja manajemen PLN ini, lanjutnya, bisa dilihat dari lambannya penanganan blackout tersebut yang sejak terjadi pemadaman tidak bisa mendayagunakan cadangan daya yang ada.
"Sehingga sangat merugikan masyarakat pengguna jasa yang membayar (tidak gratis) ke PLN selama ini,"ungkapnya.
Rudy juga menilai manajemen PLN lengah dan terlena. Sehingga tidak ada persiapan terhadap antisipasi pemadaman akibat kegagalan transmisi Batam-Bintan.
"Ini perlu menjadi pelajaran berharga untuk manajemen PLN Tanjungpinang, sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari,"tutupnya.
Numpang Ngecas di Warung Kopi
Padamnya listrik PLN di Batam, selain berdampak di Bintan, juga di Kota Tanjungpinang. Listrik padam mulai Kamis (4/6/2020) malam hingga Jumat (5/6/2020) siang.
Padamnya listrik ini membuat pekerjaan rumah sejumlah warga lebih berat.
Pasalnya ibu rumah tangga yang biasanya memasak nasi menggunakam magic com kini terpaksa memasak nasi menggunakan dandang.
"Ya akibat mati lampu. Tadi pagi tidak bisa memasak nasi menggunakan magic com. Jadi terpaksa masak nasi pakai dandang," ucap Teteh, warga Tanjungpinang, Jumat.
Ia melanjutkan, tidak hanya itu, air pun juga ikut tak mengalir dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
• Tribun Podcast, Haripinto Mengurai New Normal di Batam dan Survive saat Pandemi
• New Normal Tidak Boleh Diterapkan di Zona Merah, Sedangkan Zona Hijau Terserah Pemda
"Jadi serba ribet di tengah mati lampu dari malam sampai saat ini. Ngecas hp pun tidak bisa,"katanya.
Padamnya lampu dari malam hari hingga siang hari di Tanjungpinang juga sangat terdampak bagi masyarakat yang menggunakan telepon genggam dan laptop.
Warga rata-rata kehabisan daya baterai. Sehingga tidak sedikit masyarakat memanfaatkan warung kopi yang listriknya menyala dengan menggunakan genset untuk tempat mengisi daya baterai telepon genggam dan laptop miliknya.
Seperti yang terpantau Tribun di salah satu warung Kopi di Km 10 Kota Tanjungpinang.
Tidak sedikit warga yang menggunakan telepon genggam dan laptop memanfaatkan warung kopi untuk mengisi daya baterai.
Warga pun mengaku sangat kesusahan di tengah padamnya listrik ini.
"Kesusahan kali, kita tidak bisa mengerjakan tugas kuliah dan berkomunikasi menggunakan telpon genggam lantaran kehabisan daya baterai," ucap seorang pengunjung, Andi.
Andi menuturkan, dari sejak pagi sekitar pukul 10:00 Wib, ia sudah mencari warung kopi yang menggunakan genset untuk sekedar mengecas daya telepon genggam dan laptopnya.
"Kalau di rumah masih mati. Ya tugas kuliah belum selesai. Makanya cari warung kopi dulu untuk ngecas sekalian ngerjain tugas kuliah,"tuturnya.
Di tempat yang sama, warga lainnya, Rahim mengatakan, ia sengaja mencari warung kopi yang listriknya tidak padam.
"Ya kebetulan tadi kawan saya sms, saya lagi di warung kopi. Makanya saya langsung kemari untuk ngecas telepon genggam saya ini. Daya baterainya sudah habis. Mau berkomunikasi jadi susah,"ungkapnya.
Rahim berharap pihak PLN segera dapat mengatasi padamnya aliran listrik di Kota Tanjungpinang.
"Supaya masyarakat Tanjungpinang tidak kesusahan terhadap kebutuhan aliran listrik,"tutupnya.
Tunggu Penormalan dari Bright PLN Batam
Pemadaman listrik total alias blackout terjadi Batam dan Bintan pada Kamis (4/6/2020) malam.
Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Tanjungpinang menginformasikan kalau pemadaman listrik di wilayah Tanjungpinang, Bintan hingga Batam.
Humas UP3 PLN Tanjungpinang, Sabur Januardi mengatakan, dugaan sementara listrik padam total akibat sambaran petir.
"Gangguan transmisi 150 Kv kelistrikan Batam—Bintan (Blackout) dengan dugaan sementara akibat petir," sebutnya dalam balasan pesan WhatsApp TRIBUNBATAM.id, Kamis (4/6/2020) malam.
Sampai saat ini pihaknya masih sedang melakukan pemulihan jaringan listrik yang mulai disambar petir sekitar pukul 20.00 WIB.
• Diduga Listrik Batam Padam Total Akibat Gangguan GI Sagulung, Status Warga: Kaya Gini, Biasanya Lama

"Sekarang kami sedang melakukan pemulihan sisitem.
Mohon maaf atas kejadian ini," tulisnya dalam pesan tersebut.
Ketika ditanyakan, sampai kapan pemulihan berlangsung?
"Kita masih menunggu penormalan dari Batam.
Mudah-mudahan secepatnya," jawab Sabur.
Sebelumnya Manager of Corporate Social Responsibility bright PLN Batam, Suprianto mengatakan belum ada informasi detainya terkait blackout itu.
Pemadaman terjadi sekitar pukul 20.00 WIB setelah hujan lebat disertai petir.
Namun sekitar pukul 20.30 WIB manajemen bright PLN Batam pun akhirnya mengakui kalau listrik di wilayah Batam padam secara luas.

• Listrik di Batam dan Bintan Blackout, Bright PLN Batam: Belum Ada Informasi Detail
“Iya, listrik di Batam padam secara luas,” ungkap manajemen bright PLN Batam.
Pihak bright PLN Batam langsung bekerja untuk menelusuri penyebab blackout tersebut.
Diduga pemadaman total tersebut disebarkan oleh sambaran petir di instalasi listrik.
“Kami sedang mencari tahu penyebabnya.
Tapi kemungkinan besar, pemadaman terjadi karena petir,” jawab manajemen bright PLN Batam.
Informasi seputar listrik padam total di Batam dan Bintan diterima TRIBUNBATAM.id dari anggota DPRD Kepri dari Dapil Kota Tanjungpinang, Rudy Chua.
Rudy mengirimkan informasi tersebut melalui pesan WhatApp segera setelah listrik padam.
“Informasi sementara GI Sagulung dan GI Panaran ada gangguan sehingga Batam dan Bintan blackout total,” tulis Rudy.

• Cara Cek Tagihan Listrik Online Bright PLN Batam, Akses Link www.plnbatam.com
Informasi tersebut dikonfirmasi kepada Manager of Corporate Social Responsibility bright PLN Batam, Suprianto.
“Belum ada informasi detainya,” jawab Suprianto singkat.
Dari pantauan TRIBUNBATAM.id, pemadaman listrik memang terjadi di seluruh Kota Batam.
Petronela (52), warga Sei Panas misalnya mengakui kalau listrik padam setelah hujan lebat disertai petir.
Pengakuan yang sama disampaikan oleh Mulya Rohman (32), warga Sagulung.
“Di rumah juga listrik padam,” tulis Mulya melalui pesan WhatsApp.
Beberapa warga lain mulai menyuarakan kekesalannya melalui postingan cerita di aplikasi WhatsApp.
"Semua status mati lampu.
Please, help to turn on," kata seorang warga Batam, Sisca, di postingan story WhatsApp miliknya.
• Bolak Balik ke Kantor PLN, Jumiati Memohon Listrik Rumahnya Tak Diputus, Anakku Masih Bayi,Pak

Bahkan, seorang barista di warung kopi tak jauh dari Alun-Alun Engku Putri daerah Batam Centre, Aldi mengungkapkan keluhannya akibat pemadaman ini.
"Kalau kayak gini (listrik padam), biasanya lama.
Hujannya awet lagi.
Bisa tutup cepat ini bang," ungkapnya. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)