HUMAN INTEREST
PNS Ini Kumpulkan Uang Selama 8 Tahun Demi Berangkat Haji, Sayangnya Tertunda Karena Covid-19
Seorang PNS di Anambas menabung selama 8 tahun demi bisa ke Tanah Suci. Tahun ini mestinya dia berangkat, sayangnya ditunda karena Covid-19

"Saya juga ada rasa takut kalau berangkat di tengah Covid-19 ini tertular virus itu. Jadi mungkin ini kebijakan yang tepat, sekarang berdoa saja supaya kita semua diberi umur panjang," jelasnya.
Hal yang ingin ia wujudkan dengan dibatalkannya perjalanan menuju Mekkah ini, suatu hari ia dapat membawa anak dan istrinya bersama ke Tanah Suci.
Sebab tahun ini rencananya dia akan berangkat sendiri.
"Insyaallah suatu saat saya akan mengajak istri bersama anak-anak saya ke sana. Saya ingin ke Baitullah bersama dia. Sebenarnya saya tahun ini berangkat bersama ibu saya, tapi Alhamdulillah ibu saya bisa berangkat 2 tahun lalu bersama kakak saya karena beliau mengidap penyakit parkinson. Dengan alasan itu ibu saya bisa diberangkatkan lebih awal," pungkasnya.
Belum Terima Keluhan
Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Anambas yang mestinya berangkat haji tahun 2020, mesti banyak bersabar.
Pasalnya, keberangkatan mereka ke Tanah Suci ditunda.
Itu setelah pemerintah membuat keputusan untuk membatalkan keberangkatan haji tahun ini.
Keputusan itu tak hanya berlaku untuk CJH asal Anambas, tetapi juga CJH di daerah lainnya di Indonesia.
Mereka gagal berangkat naik haji tahun ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Anambas Erizal Abdullah membenarkan hal tersebut.
Namun ketika ditanya apakah ada kekecewaan yang dirasakan oleh para CJH, hingga saat ini pihaknya belum ada menerima keluhan.
"Calon Jemaah Haji tahun ini yang tidak bisa kita berangkatkan ada 30 orang. Itu 15 perempuan dan 15 laki-laki," ucap Erizal melalui WhatsApp, Rabu (3/6/2020).
• JADWAL Pembagian Sembako Gratis Bantuan Pemprov Kepri Bagi Warga Batam di 12 Kecamatan
Dari jauh-jauh hari pihaknya sudah memberitahu melalui grup WhatsApp. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, ada kemungkinan keberangkatan haji menjadi terhambat.
"Sebelumnya mereka sudah mendapatkan bimbingan menasik haji, ada bimbingan manasik haji secara langsung sebelum Covid-19 bulan Februari kemarin dan setelah ada Covid-19 bimbingan dialihkan secara online.
Kita kirimkan buku dan video. Jadi mereka manasik secara pribadi di rumah," tutur Erizal.