NEW NORMAL DI BINTAN
Menuju New Normal di Bintan, Satpol PP Turunkan 100 Personel, Awasi Warung Kopi dan Rumah Makan
Awasi tempat keramaian, Kepala Satpol PP Bintan, Raja Muhammad menuturkan,anggota yang diterjunkan setiap hari di lapangan ada sebanyak 100 personel
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
"Anggapan New Normal sebagaimana keadaan normal, tentu tidak benar. Ini berbahaya bila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya diganti dengan istilah adaptasi dengan pola hidup baru," katanya, Senin (1/6/2020).
Apri sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bintan juga menegaskan mengganti istilah New Normal dengan kalimat adaptasi dengan pola kehidupan Baru.
• Sejumlah Foodcourt dan Restoran Ramai Pengunjung Menjelang Pemberlakuan New Normal di Batam
Sebab Apri menilai, kalimat tersebut relatif dapat lebih mudah dipahami masyarakat, terutama yang tinggal di pulau-pulau.
Beradaptasi dengan kehidupan baru berarti masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi sekarang.
Untuk mencegah tidak tertular Covid-19, masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dalam beraktivitas.
"Penggunaan istilah yang mudah dipahami masyarakat dibutuhkan karena itu berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apalagi tingkat pemahaman masyarakat tidak selalu sama,"ucapnya.
Apri juga mengungkapkan, bahwa aktivitas masyarakat akan dimulai lagi, tidak dibatasi, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19.
Protokol kesehatan ikut mengatur kehidupan masyarakat dalam beraktivitas.
Protokol kesehatan yang harus dilaksanakan seperti jaga jarak fisik, penggunaan masker dalam beraktivitas, penyediaan tempat mencuci tangan dan sabun, dan menggunakan sarung tangan bagi pekerja yang berinteraksi dengan konsumen.
"Pengawasan tentu harus lebih diperketat di ruang publik, dan tentu ada sanksi bagi pelanggarnya,"tutupnya.
Cenderung Melandai
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan mengonfirmasi penambahan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona sesudah hari raya Idulfitri 1441 Hijriah.
Data per 31 Mei 2020 menyebutkan, Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 142 orang, selesai pemantauan 131 orang dan proses pemantauan 11 orang.
Selanjutnya, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 27 orang. Dimana selesai pengawasan 25 orang dan proses pengawasan di di rumah sakit sebanyak 2 orang.