VIRUS CORONA DI INGGRIS

Diubah Memakai Masker, 5 Potret Lukisan di Museum Fitzwilliam Inggris Tuai Sorotan

Museum Fitzwilliam di Inggris menjadi sorotan publik di tengah wabah Covid-19. Mengonsep ulang sejumlah karya seni lukis dengan membubuhkan masker.

Instagram @fitzmuseum_uk
Lukisan di Museum Fitzwilliam, Inggris. 

Kemudian pada hari Rabu, setelah ulasan itu, WHO mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk melanjutkan mempelajari hidroksiklorokuin sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial dalam uji coba.

Kepala Penyelidik untuk uji coba pemulihan sekaligus profesor di Universitas Oxford, Peter Horby mengatakan, rekan-rekannya dan ia telah diberi tahu WHO mengenai data yang ditemukan dalam uji coba dan keputusan untuk mengakhiri penelitian ini.

"Kami sudah berbicara melalui telepon pagi ini dengan WHO. Mereka akan mengadakan komite mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka berdasarkan peristiwa ini," ujar Horby kepada pers, Jumat (5/6/2020).

WHO mengonfirmasikan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari penyelenggara uji coba pemulihan bahwa tindakan uji coba itu mengakhiri hidroksiklorokuinnya.

"Karena Solidaritas dan Pemulihan adalah dua dari percobaan yang lebih besar, dan terlebih lagi mereka memiliki desain studi yang sangat, sangat mirip, kami telah berhubungan," ujar Kepala Ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan.

Swaminathan menambahkan, peneliti uji coba Solidaritas dan Pemulihan memberi tahu WHO mengenai hasil pendahuluan yang telah mereka tanyakan pada pers.

"Kami menunggu untuk melihat analisis data akhir dan publikasi yang akan keluar darinya dan tentu saja komite kami akan mempertimbangkan hasil ini saat kami melanjutkan penelitian," ujar Swaminathan.

"Namun, mereka adalah dua uji coba yang berbeda, dengan protokol mereka sendiri, komite pengawasan mereka sendiri dan oleh karena itu kami akan melanjutkan uji coba dan komite kami akan mempertimbangkan data begitu tersedia," lanjut dia.

Dilansir dari Reuters, Jumat (5/6/2020), uji coba hidroksiklorokuin mendapat dukungan vokal dari Presiden AS Donald Trump.

Menurut para ahli, obat anti-malaria ini dapat menjadi alat yang murah dan tersedia secara luas, jika terbutki berhasil dalam memerangi pandemi yang telah menewaskan hampir 400.000 orang di dunia.

Awal pekan ini, percobaan acak dari University of Minnesota menemukan bahwa obat itu tidak efektif dalam mencegah infeksi pada orang yang terpapar virus Corona.

Puluhan percobaan mencoba berbagai permutasi penggunaan obat terus berlanjut.

(*)

Meski Pemerintah Berencana Buka Rumah Ibadah, Masjid di Inggris Ini Memilih Tak Beroperasi

Ketakutan Dikejar Anjing, Turis Inggris Terjebak di Bak Penampungan Air Selama 6 Hari, Kaki Patah

Singgung Asal Muasal virus Corona, Mantan Ketua MI6 Inggris Sebut Covid-19 Buatan Manusia

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Potret Lukisan di Museum Fitzwilliam Inggris Diubah Memakai Masker, Ini Alasannya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved