New Normal, Ojol Harus Pakai Protector Mirip Gatot Kaca
Dalam tahapan menuju new normal, Grab sudah menghadirkan layanan GrabBike Protect
Seperti obrolan basa-basi dan juga tanya-tanya fungsi yang ditanggapi olehnnya dengan senang-senang saja.
Adhitya mengaku dulu sebelum pakai ini, beberapa penumpang seringnya jaga jarak pas di motor. Sekarang mereka merasa lebih aman kalau ngobrol sama driver.
"GrabBike Protect ini juga mengingatkan saya untuk menjaga kecepatan aman saat bawa penumpang," jelas Adhitya.
Bentuknya memang sudah aerodinamis sehingga tetap aman untuk digunakan pada kecepatan berkendara normal sekitar 60-90 km/jam.
Adhitya juga selalu siap masker tambahan, hand sanitizer, dan lap. Berguna bila ada yang naik, akan disemprot tangannya. Lalu ketika penumpang turun, motor yang di semprot, begitu juga dengan pelindungnya.
Lalu juga ada kisah dari Budiyono salah satu ojek online Grab yang menjadi relawan melawan wabah di Semarang.
Ia mengaku diminta untuk membantu tenaga medis, mulai dari mengantar mereka dari dan ke rumah sakit, sekaligus mengantarkan makanan untuk mereka.
Dalam sehari, bisa ada 1.500 boks makan yang diantar untuk tenaga medis.
Budi biasanya bertugas mengantar ke RS Ketileng dan RS Dr. Kariadi dan di samping itu ia juga menerima order seperti biasanya.
Setelah selesai mendistribusikan makanan untuk tenaga medis, ia langsung bersiap untuk menerima order lain dari aplikasi.
Ia mengaku selama ada alat perlindungan seperti hand sanitizer bisa membuka obrolan dengan penumpang.
"Maaf Pak/Bu/Mas/Mbak, pakai ini dulu ya sebelum naik," ucap Budiyono ketika ada penumpang.
Ada kalanya ia juga menawari penumpang masker untuk orang-orang yang tidak pakai.
Budi menjelaskan, mencoba ramah akan membawanya dan penumpang ke dalam obrolan menarik sepanjang perjalanan.
Dengan adanya protector bisa mencegah droplet antara ojol dan penumpang.