Zuraida Hanum Otak Pelaku Pembunuhan Suaminya Hakim Jamaluddin Dituntut Seumur Hidup
Hakim pun kemudian membacakan isi BAP Jefri tentang janji-janji yang diberikan Zuraida Hanum, antara lain satu unit rumah, mendirikan kantor pengacara
TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Otak pelaku pembunuhan Hakim Jamaluddin di Medan yang merupakan istrinya sendiri dituntut seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Medan.
Menurut Jaksa Zuraida Hanum yang merupakan Istri hakim Jamaluddin diketahui sudah berencana melakukan pembunuhan berencana kepada suaminya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Zuraida Hanum (41), istri hakim Pengadilan Negeri Medan dengan hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan suaminya.
• Resep Peyek Kacang Enak, Gurih dan Renyah, Cocok untuk Cemilan atau Pelengkap Saat Makan
• Viral di TikTok, Resep Regal Slink Pudding Chocolate with Fla di Video @Angellia.putry
• Lihat Rambut Anaknya Beruban, Ibunda Yuni Shara Protes, Orang Anaknya Aja Udah Tua Gini
JPU Parada Situmorang dalam amar tuntutannya di PN Medan, Rabu (10/6/2020) mengatakan, tidak ada hal yang dapat meringankan dan yang dapat diampuni dari perbuatan terdakwa.
"Menuntut, dengan ini memohon kepada Majelis Hakim yang menyidangkan perkara terdakwa Zuraida Hanum untuk menghukum terdakwa Zuraida Hanum dengan hukuman seumur hidup," tuntut JPU kepada Majelis hakim yang diketuai Erintuah Damanik, Rabu (10/6/2020).
"Hal yang memberatkan, Zuraida Hanum telah bersikap sadis dan tega membunuh suaminya sendiri, melainkan yang meringankan tidak ada," ujar Kasi Pidum Kejari itu seperti dikutip Tribun Medan.
Zuraida Hanum dituntut pada dakwaan pertama dengan pasal 340 KUHPidana.
Kesaksian Adik Zuraida
Pada sidang sebelumnya, adik terdakwa Zuraida Hanum memberi pengakuan mengejutkan di persidangan lanjutan yang digelar, Rabu (27/5/2020) kemarin di ruang Cakra VIII Pengadilan Negeri Medan.
Evi yang juga adik ipar korban menceritakan kejadian pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan, bahkan akan diperkosa oleh abang iparnya yang tak lain adalah Jamaluddin, korban pembunuhan.
Evi dihadirkan dalam sidang tersebut sebagai saksi meringankan (a De Charge) oleh pihak terdakwa Zuraida Hanum.
Sambil menangis, Evi menceritakan kejadian tersebut bermula di Jakarta, di rumah Evi dua tahun silam.
"Waktu itu kebetulan almarhum sedang bertugas di Jakarta," kata Evi kepada majelis hakim Erintuah Damanik.

Menurutnya, Jamaluddin sudah sering ke rumah dia di Jakarta.
"Jadi setiap kali dia tugas ke Jakarta, dia pasti selalu menginap di rumah saya, walau hanya satu hari," katanya.