Heboh Tentang Sikap Antipenindasan, Lukisan Belanda Tema Kolonialisme di Indonesia Viral
Kereta itu sendiri dibuat pada 1897 dan menggambarkan situasi era tersebut, dimana Belanda sedang dalam masa kejayaan atas wilayah koloninya.
Mengenai hal itu, Lorraine menerangkan, "Sebetulnya panel lukisan itu tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan East Indies) untuk naik takhtanya Ratu Wilhelmina."
"Dalam konteks sekarang mungkin diartikan sebagai perayaan kolonialisme."
"(Namun) konteks sewaktu kereta itu dibuat (adalah) faktual," ungkap Lorraine pada Selasa (9/6/2020), dikutip dari laman Kompas.com berjudul Heboh, Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia, Ini Penjelasannya.
• Lewat Link http://ppdb.jakarta.go.id, Ini Tahapan Lengkap PPDB Jakarta 2020, Siapkan Surat Domisili
• Terungkap Identitas WNI yang Banting Bule Amerika hingga Pingsan di San Diego Ternyata Seorang Bonek
Gouden Koets diketahui merupakan kereta emas hadiah dari penduduk Amsterdam untuk Ratu Wilhelmina yang naik takhta pada 1898.
Kereta itu sendiri dibuat pada 1897 dan menggambarkan situasi era tersebut, dimana Belanda sedang dalam masa kejayaan atas wilayah koloninya.
Di utasnya, Lorraine menguraikan, kereta emas ini adalah hasil patungan dari beberapa rukun warga (RW) di Amsterdam, dan pembuatannya diserahkan ke firma bernama Spijker.
Konon, Ratu Wilhelmina sempat menolak rencana pemberian kado itu, tetapi akhirnya dia menyetujuinya dengan syarat atap kereta harus tinggi agar dia bisa berdiri di dalamnya.
Sementara itu, rakyat Amsterdam juga mengajukan syarat ke firma, kaca kereta harus bisa memperlihatkan sang ratu duduk di dalamnya, dan Wilhelmina dapat melihat rakyatnya dari balik jendela kereta.
"Ukuran kereta enggak boleh terlalu besar karena gang-gang di pusat kota-kota Belanda yang sempit," imbuh @yoyen di utasnya.
Walau namanya Gouden Koets (Kereta Kuda Emas), bahan utamanya adalah kayu jati dari Jawa.
Lorraine menyebutkan, ada beberapa ornamen yang dibuat dari gading di Sumatera dan elemen dari kulit sapi dari provinsi di Belanda selatan, yaitu Zeeland.
Gouden Koets memiliki empat panel gambar yang dilukis oleh Nicolaas van der Waay.
Dikatakan Lorraine, setiap panel gambar bercerita tentang empat hal, yakni masa depan, masa lalu, penghormatan dari/ke koloni, dan penghormatan dari/ke Belanda.
Lalu, panel yang sedang menghebohkan jagat media sosial Indonesia adalah panel Hulde der Kolonieen.
"Ini artinya bisa dua: penghormatan ke dan/atau penghormatan dari koloni (untuk naik takhtanya Juliana)," tulis @yoyen di Twitter.
