BINTAN TERKINI
Jadi Wadah Cari Solusi Masalah, DKPP Bintan Dorong Peternak Unggas Bentuk Asosiasi
Kasi Kesehatan Hewan DKPP Bintan, Iwan Berri Prima mengatakan, keberadaan asosiasi peternak unggas ini juga bisa jadi jembatan mengatasi masalah hewan
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan mendorong para peternak membentuk asosiasi.
Khususnya peternak unggas, baik peternak ayam potong (broiler), ayam petelur (layer) dan ayam kampung (buras). Asosiasi ini penting mengingat sampai saat ini belum ada asosiasi peternak unggas skala besar atau yang setingkat dengan kabupaten. Apalagi untuk skala Pulau Bintan.
Kadis DKPP Bintan, Khairul menuturkan, asosiasi ini kelak menjadi partner bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan. Sehingga permasalahan di bidang perunggasan dapat teratasi dengan baik.
Sebagai contoh, apabila harga daging ayam dan telur sempat mahal di pasaran, ini bisa ditanyakan langsung dengan asosasi, mengapa itu bisa terjadi. Apa masalahnya dan apa solusi terbaik yang bisa diberikan.
"Karena jika harga daging ayam naik, harga telur naik, masyarakat kita yang mengeluh. Sebaliknya, kalau daging ayam terlalu murah, tentu peternak yang tidak untung.
• TAHUN Ini Jemaah Haji Batam Tak Berangkat, Uang Pelunasan ONH Boleh Diambil Lagi, Ini Syaratnya
• KESAL Susah Daftarkan Anak Lewat http://ppdb-batam.id, Orangtua: Cari Solusi Jangan Cuma Buka Posko
Termasuk dengan masalah-masalah lain, seperti meningkatnya harga bibit ayam (DOC), harga pakan dan lain-lain," terangnya, Jumat (12/6/2020).
Termasuk juga apabila ada komplain dari masyarakat terkait keberadaan kandang/peternakan ayam yang mungkin menimbulkan bau dan lalat yang meresahkan. Sehingga masalah itu dapat diselesaikan melalui asosiasi.
"Jadi fungsi asosiasi ini sangat penting untuk beberapa hal tersebut," terangnya.
Sementara itu, menurut Kasi Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Bintan yang juga Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Provinsi Kepulauan Riau, Iwan Berri Prima, keberadaan asosiasi peternak unggas Bintan juga bisa menjadi jembatan untuk mengatasi masalah penyakit hewan di wilayah Bintan.
Bahkan, ia menilai dapat membantu pemerintah dalam mengampanyekan pentingnya konsumsi pangan unggas seperti daging ayam dan telur ayam serta bersama-sama memerangi hoaks yang beberapa bulan lalu sempat menerpa perunggasan di Bintan.
"Kondisi Bintan yang telah bebas banyak penyakit hewan, harus terus dipertahankan dan ini tentu sangat membutuhkan peranan elemen masyarakat, diantaranya asosiasi ini nantinya,"ungkapnya.
Salah satu tokoh peternak unggas Bintan, Asong (Tasri) menuturkan, sangat mendukung adanya asosiasi ini.
"Sebenarnya kita sudah berencana untuk membuatnya sejak beberapa tahun lalu. Tapi karena satu dan lain hal, asosiasi belum terbentuk hingga saat ini," tutupnya.(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)