KPPAD Kepri Saran Ada Sekolah Percontohan, Terkait Siswa Kembali Belajar di Sekolah di Tengah Corona

Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial mengatakan, jika dalam waktu sekitar 2 atau 3 bulan aman, sekolah lain bisa mencontoh sekolah percontohan itu

Editor: Dewi Haryati
akun pribadi facebook
Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial. Erry mengusulkan agar ada sekolah percontohan, jika pemerintah memang ingin siswa kembali belajar di sekolah di masa Covid-19 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KKPAD) Kepri, Erry Syahrial menilai, perlu dibuat sekolah percontohan. Itu jika pemerintah memang ingin proses belajar mengajar siswa kembali dilakukan di sekolah.

Saran ini diberikan Erry untuk menghindari kasus Covid-19 di Kepri bertambah.

"Pilih satu sekolah di masing-masing tingkatan. Baik negeri maupun swasta. Terapkan bagaimana protokol kesehatan di sekolah yang baik dan benar," ujar Erry, Kamis (11/6/2020).

Ia melanjutkan, bila dalam waktu sekitar 2 sampai 3 bulan aman alias tidak ada muncul kasus penyebaran Covid-19, sekolah lainnya tinggal mengikuti sekolah percontohan tersebut.

Secara umum, KPPAD Kepri sebenarnya menyarankan agar proses belajar-mengajar di sekolah ditunda.

"Bukan tidak setuju kembali belajar di sekolah. Tapi ada hal yang harus lebih dipikirkan. Jangan sampai bertambah lagi anak-anak kita terpapar covid-19," ujarnya melalui sambungan telpon.

Menurutnya, dari data yang diperoleh tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, anak di bawah umur 18 tahun yang terapapar virus tersebut sebanyak 15 persen.

"Siswa sekolah ini kan umurnya bervariasi sesuai tingkatan. Kalau pemahaman siswa SMA terkait protokol kesehatan bisalah dicerna baik. Bagaimana tingkatan bawahnya," ujarnya dengan nada khawatir.

 LINK http://ppdb-batam.id Untuk PPDB Batam Susah Diakses, Disdik Buka Posko Pengaduan

Selain itu, Erry juga mempertanyakan, apakah seluruh sekolah di Kepri sudah menyiapkan protokol kesehatan?

"Apakah pihak sekolah juga sudah melakukan sosialisasi secara intens terhadap orang tua siswa hingga ke siswanya," tanyanya.

Usulan untuk melakukan penundaan siswa kembali belajar di Sekolah ternyata sudah disampaikan KPPAD ke tingkat pusat.

"Jadi usulan ini juga sudah kita sampaikan ke KPAI. Intinya kami tidak ingin anak-anak kami terpapar virus itu,"ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang mengadakan diskusi online membahas rencana siswa SD dan SMP kembali belajar di sekolah.

Kegiatan ini diinisiasi Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanjungpinang Rizky Rahmatullah melalui aplikasi zoom.

Mulai dari Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang Atmadinata hingga sekitar 24 kepala sekolah ikut dalam diskusi tersebut.

Diskusi ini bertujuan untuk memberikan masukan, pendapat dan saran yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam memutuskan pembukaan kembali proses belajar mengajar di sekolah.

Kadisdik Tanjungpinang, Atmadinata mengatakan, pihaknya telah meminta ahli epidemilogi melalui gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Tanjungpinang untuk membuat kajian terkait pembukaan kembali proses belajar mengajar di sekolah.

 Nasib Tak Kunjung Jelas, Sejumlah Warga Korban Kaveling Bodong Datangi Mapolda Kepri

 Tagihan Listrik Bengkak, Isdianto Ingatkan PLN Tanjungpinang: Jangan Ada Pemutusan Aliran Listrik

"Kita telah menyusun beberapa protokol kesehatan untuk kiranya diterapkan pada saat pembukaan kembali proses belajar mengajar," ucap Atmadinata yang disampaikan kembali Kasiintel dari hasil diskusi tersebut, Rabu (10/6/2020).

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved