HUMAN INTEREST

Kisah Pertemuan Dua Jenderal, Kenang Kisah Natuna Lewat Kopi Puntang Khas Jawa Barat

Saat KSAL Laksamana Yudo mengunjungi kantor BNPB, dalam pertemuan mereka, Tuan rumah Letjen TNI Doni Monardo menyuguhkan Kopi Puntang khas Jawa Barat.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Suasana pemulangan ratusan WNI di hanggar Lanud Raden Sajad, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. 

Laksana legenda penciptaan Candi Sewu oleh Bandung Bondowoso dalam waktu satu malam, kurang lebih seperti itulah Yudo Margono dan prajuritnya bekerja. Penyiapan tempat tidur lengkap dengan fasilitas pendingin ruangan, hingga sarana MCK lengkap dengan penyediaan sabun, shampo, sikat gigi, dan odol sampai dengan gunting kuku. Tak ketinggalan pakaian dalam, baju kaos dan celana tidur.

“Tak hanya itu, kami juga menyiapkan fasilitas hiburan seperti karaoke, sport center, dan lain-lain. Di samping, membuat run down kegiatan para penghuni karantina sehari-hari, selama 14 hari. Mulai dari olahraga pagi, kegiatan ibadah menurut keyakinan para penghuni karantina, sampai hal-hal lain terkait penyediaan wifi dan sebagainya. Pendek kata, itu semua menjadi kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Saya berterima kasih kepada pak Doni yang telah melibatkan kami dalam tugas itu,” papar Yudo.

Doni tersenyum haru mendengar kisah nostalgia yang dipaparkan Laksamana Yudo. Tidak kalah takzim, Letjen Doni balas mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas kerja keras Yudo dan para prajurit Kogabwilhan 1. Inilah salah satu kerja sama dengan militer terbaik yang pernah ia rasakan.

Jadwal Acara TV Hari Ini, Minggu (14/6), The Amazing Spider-Man Trans TV, Amanah Wali RCTI

Apalagi, persoalan yang mengemuka saat itu bukan saja persoalan teknis penyiapan sarana karantina.

Ada persoalan lain yang tak kalah krusial, yakni aksi demo masyarakat Natuna yang menolak karantina WNI dari Wuhan.

Mereka ketakutan, masuknya ratusan WNI dari kota pertama ditemukannya virus corona itu, akan menularkan wabah di pulau Natuna yang indah.

Hari bersejarah itu pun tiba. Pagi 2 Februari 2020, sebanyak 238 WNI ditambah 5 petugas pendamping dari KBRI Beijing tiba di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam menggunakan pesawat komersial.

Dari Kota Batam, disiapkan tiga unit pesawat, masing-masing satu hercules, dan dua boeing untuk membawanya ke Natuna.

Waktu 14 hari karantina pun berlangsung dengan relatif lancar dan memuaskan banyak pihak. Di satu sisi, masyarakat Natuna akhirnya menyadari bahwa mereka memang benar-benar dalam kondisi sehat seperti disampaikan Presiden Joko Widodo di awal.

Berkat dukungan masyarakat Natuna pula, akhirnya WNI dan staf KBRI yang menjalani karantina itu dinyatakan sehat, dan diperbolehkan kembali ke daerah masing-masing.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved