HUMAN INTEREST

Cerita Juru Parkir di Batam, Coba Bertahan saat Corona, Dambakan Anak Sekolah Perguruan Tinggi

Bang Udin mengaku tidak mendapat bantuan ketika Pemko Batam gencar-gencarnya membagikan sembako kepada warga terdampak Covid-19.

TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Juru parkir di Kota Batam yang akrab disapa Bang Udin, Senin (15/6/2020). Pandemi Covid-19 berdampak besar pada pendapatannya. 

Padahal, dirinya ikut terdampak dan memang dalam kondisi sulit.

Tak tahu alasannya, namun Udin tak ingin berpikiran negatif kepada pemerintah. Baginya, dia hanyalah sebagian kecil masalah yang harus diselesaikan pemerintah dalam penanganan Covid-19 saat ini.

“Saya tak ingin yang berwenang itu tambah pusing. Jadi biar saja, yang penting saya sehat dan bisa bekerja. Untuk bantuan, beberapa orang sempat beri saya sembako,” ucapnya.

Jika tak mengenal Udin, kebanyakan orang takut kepadanya. Namun, lelaki ‘bermata satu’ dan gondrong ini dikenal sebagai juru parkir baik hati di lingkungan tempatnya berjaga.

Terpaksa Tidur di Halte Bus

Pandemi Covid-19 benar-benar membuat perekonomian warga terpuruk.

Warga asal Binjai, Sumatra Utara bernama Roy misalnya. Merantau ke Kota Batam sejak 4 tahun lalu, pria 23 tahun itu kini terpaksa tidur di halte yang berlokasi di Nagoya, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Penyebabnya, pengurangan karyawan di tempat ia bekerja sebelumnya akibat wabah virus Corona.

Bermodal ijazah SMP, Roy awalnya nekat merantau ke Kota Batam. Ia kerja berpindah-pindah, dari rumah makan hingga kerja galangan, sampai permainan elektronik di kawasan Nagoya, kota Batam.

Semenjak tak memiliki penghasilan, ia diusir oleh pemilik indekos hingga terpaksa tidur di halte bus.

"Hampir 2 bulan lah tidur di jalan - jalan seperti ini," kata Roy saat ditemui TribunBatam.id, Minggu (14/6/2020).

Kondisi tempat tidur Roy dan temannya. Ia terpaksa tidur di halte bus semenjak diberhentikan dari tempatnya bekerja akibat pandemi Covid-19.
Kondisi tempat tidur Roy dan temannya. Ia terpaksa tidur di halte bus semenjak diberhentikan dari tempatnya bekerja akibat pandemi Covid-19. (TribunBatam.id/Himi Heptana)

Roy pun kerap berganti tempat untuk sekedar melepas lelah. Selain di halte bus, ia sering berteduh di bawah pohon rindang yang lokasinya tidak jauh dari halte bus.

Orangtuanya di kampung tidak mengetahui dengan kondisinya di Kota Batam seperti ini.

Ia hanya menunggu hingga kondisi New Normal di Batam benar-benar terealisasi dan kembali mencari kerja.

Untuk melepas rindu di kampung halaman, ia menggunakan salah satu sosial media untuk berkirim pesan melalui warnet.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved