Ikatan Dokter Anak Indonesia Usul ke Pemerintah Agar Menunda Sekolah Hingga Tahun Depan
Semua sektor akan kembali melakukan aktivitas namun dengan sejumlah protokol kesehatan, termasuk dalam sektor pendidikan. Namun, sektor pendidikan me
Kedua, apakah sistem kesehatan daerah setempat dapat menangani kasus Covid-19.
Dalam hal ini dokter Mayong merujuk kepada kesiapan rumah sakit rujukan pemerintah untuk menanggulangi pasien Covid-19.
“Lebih simplenya kalau ada yang sakit dirumah, berobatnya kemana? Rujukan berfungsi atau tidak? Kalau misalnya tidak atau jumlah RS yang bisa merawat pasien Covid -19 sedikit, mohon dipertimbangkan dengan agresif jangan masuk sekolah dulu,” ujarnya menegaskan.
Lalu selanjutnya terkait sistem surveillance atau tes PCR maupun tes swab untuk memastikan setiap murid, guru maupun stakeholder yang berada di lingkungan sekolah terbebas dari Covid-19.
“Karena pembawa virus orangnya sehat, tapi kita tidak tau hasil swabnya positif atau negative. Yang bisa menularkan itu yang positif, artinya ditengah-tengah kita mungkin ada yang positif meski tanpa gejala. Ini mindset yang sangat penting disampaikan,” ujarnya.
IDAI mendukung sistem belajar dari rumah yang dicetuskan Kemendikbud. Namun, sambil memantau hal-hal yang perlu dikenali dari penerapan kegiatan belajar dari rumah.
Misal terkait psikologi anak selama belajar dari rumah dan lain sebagainya. Supaya dapat beradaptasi dan mengenali tantangan-tantangannya agar bisa diatasi, serta bisa kembali produktif nantinya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ikatan Dokter Anak Indonesia Sarankan Masuk Sekolah Ditunda Hingga Tahun Depan, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/15/ikatan-dokter-anak-indonesia-sarankan-masuk-sekolah-ditunda-hingga-tahun-depan?page=all.
