UNGKAP KASUS DI POLDA KEPRI
Polisi Ringkus 7 Tersangka TPPO, Kasus 2 WNI Kabur dari Kapal Tangkap Ikan Berbendera China
Polisi meringkus 7 tersangka dimana empat tersangka ditangani Polresta Jakarta Utara dan tiga tersangka dibawa ke Batam.
"Tersangka juga memalsukan surat rekomendasi perusahaan PT. Panca Ashma Tunggal untuk memudahkan pembuatan paspor korban, an membuat dokumen BST palsu yang akan digunakan korban saat bekerja di luar negeri," ujarnya.
Arie mengatakan pihaknya mengamankan beberapa barang bukti dari HA, yaitu satu buah SIM atas nama HA, satu buah ATM BCA dan satu unit handphone merek Samsung warna hitam.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Kepri juga berhasil mengamankan seorang pelaku dengan inisial SF di rumahnya di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Saat ini para tersangka tengah menjalani pemeriksaan intensif di Bareskrim Mabes Polri.
Kronologis Kejadian
Aksi dua Anak Buah Kapal (ABK) berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) menghentak publik.
Mereka yang bekerja di kapal berbendera China itu nekat melompat di perairan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Aksi nekat mereka dipicu tidak tahan bekerja di bawah tekanan dan kerap mendapat perlakuan kasar.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto menyampaikan, kasus tersebut bermula dari Kedua ABK yang ingin bekerja di luar negeri.
Ia menjelaskan, seorang ABK mendapat saran untuk berkomunikasi dengan salah satu rekan SF yang saat ini telah ditangkap.
"Saat dihubungi mereka masing masing diminta Rp 50 jutauntuk pengurusan dokumen yang nantinya akan digunakan untuk bekerja di luar negeri," sebut Arie, Kamis (11/6/2020).
Setelah mengirimkan sejumlah uang untuk pengurusan dokumen, kedua orang tersebut diminta untuk berangkat ke Jakarta.
"Karena korban ingin cepat melakukan pengurusan dokumen. Sesampainya di Jakarta masing masing ABK bertemu dengan SF dan beberapa teman temannya lalu diberikan dokumen, termasuk sertifikasi BLK ditambah uang Rp 5 juta untuk pegangan mereka," ucapnya.
Dari keterangan kedua korban, pelaku bahkan sudah mempersiapkan tiket keberangkatan menuju tempat kerja yang dijanjikan.
"Dari keterangan korban karena kondisi Jakarta macet Sehingga mereka ketinggalan pesawat. Sehingga membeli tiket baru dan berangkat ke Singapura," sebutnya.