BATAM TERKINI
Wali kota Batam Pertimbangkan Kebijakan Mendikbud Belajar Tatap Muka, Batam Masih Zona Merah Corona
Rudi khawatir, pelajar tingkat Sekolah Dasar belum bisa menerapkan protokol kesehatan di sekolahnya.
Penulis: Roma Uly Sianturi | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wali kota Batam, Muhammad Rudi akan mempertimbangkan kebijaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang menyatakan kegiatan belajar kembali normal dengan jumlah peserta didik dibatasi 18 orang per kelas.
Menurutnya, untuk tingkat Sekolah Dasar, kecil kemungkinan untuk beraktivitas belajar kembali di sekolah.
Rudi khawatir, pelajar tingkat Sekolah Dasar belum bisa menerapkan protokol kesehatan di sekolahnya.
Sementara keputusan untuk wilayah yang bisa membuka sekolah hanya zona hijau saja, hal tersebut adalah keputusan gugus tugas.
"Kalau shift pagi sore, akan kami hitung kembali. Kalau tak siap, hanya beberapa sekolah saja karena jumlah muridnya terlalu banyak," ujarnya saat berada di Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Batam lantai IV, Selasa (16/6/2020).
Ditempat yang terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan, sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat webinar kemarin jelas disampaikan bahwa zona kuning, orange hingga merah dilarang membuka sekolah.
Menurutnya, Kota Batam harus mengacu kepada keputusan tersebut.
Ia menambahkan apabila status Kota Batam masih berada pada zona merah, tentunya masih dilarang proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka.
Sedangkan untuk zona hijau, proses belajar mengajarnya harus diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Namun kitakan punya pimpinan. Biarlah nanti Pak Wali kota Batam yang memutuskan. Kami dari Dinas Pendidikan mengacu kepada kedua itu. Kalau mau proses belajar mengajar di sekolah dimulai, harus melalui persetujuan wali kota, persetujuan orangtua, kesiapan sekolah, dan lainnya," kata Hendri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di zona hijau tidak bisa langsung diterapkan seperti dahulu.
Menurutnya, harus ada pembatasan demi menghindari penularan virus corona ( Covid-19).
• Tersangka Mengaku Temukan Sabu-sabu 7,6 Kg di Laut, Polisi Sebut Pemain Baru, Terancam Hukuman Mati
• Dian Sastro Sempat Geram Ketahui Suaminya Bohong, Tertarik Lihat PS5 Tapi Sebut Kipas Angin
"Jika dia mulai pembelajaran tatap buka, tidak bisa normal dulu. Dua bulan pertama ada beberapa restriksi," ujarnya melalui konferensi video, Senin (15/6/2020) lalu.
Restriksi pertama, sekolah harus mengurangi jumlah siswa dalam satu kelas. Saat sekolah dibuka, Nadiem membatasi jumlah siswa 18 orang per kelas.