TRIBUN WIKI
ADA Sejak Zaman Romawi Kuno, Apa Beda Makanan Cepat Saji dan Junk Food?
Jauh sebelum diidentikan dengan hamburger, kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya; orang Roma kuno telah mengenal makanan siap saji.
Ini menjadi tonggak sejarah lahirnya makanan siap saji, di mana terjadi perubahan sosial orang tidak lagi memasak sendiri makanannya.
Pada abad pertengahan, fast food makin berkembang di Eropa.
Orang mulai terbiasa untuk tidak menyiapkan makanan mereka sendiri.
Kehidupan kota-kota seperti Paris atau London yang sibuk, membuat makanan siap saji tumbuh subur.
Apalagi, wisata ziarah ke situs suci makin berkembang pada masa tersebut.
Turis yang datang silih berganti membuat kebutuhan makanan yang bisa segera disantap makin meningkat.
Meski begitu, pada masa tersebut term mengenai makanan nirnutrisi belum banyak terdengar.
Junk food sendiri mulai dikenal pada abad ke-19, ketika restoran siap saji mulai banyak bermunculan.
Era Junk Food
Andrew F Smith, seorang sejarawan makanan, mencatat bahwa era perubahan dari fast food menjadi junk food dimulai pada 1820-an.
Tahun-tahun itu, perkembangan teknologi dan inovasi membuat tepung putih (atau dikenal sebagai tepung gandum) murah bagi masyarakat.
Bahan inilah yang membuat fondasi roti burger, kue, dan camilan lain menjadi rendah serat tapi tinggi karbohidrat.
Dengan kandungan nutrisi tidak seimbang inilah yang menandai kelahiran junk food.
Hal ini diperburuk dengan Perang Sipil America pada 1860-an.
Selama perang, para prajurit terbiasa makan dari kaleng dan teoples jatah diproduksi secara massal.
