Kembali Memanas, Anwar Ibrahim Tolak Mahathir Mohamad Sebagai Calon PM Pakatan Harapan
Polemik politik Malaysia, antara Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim tuai sorotan. Anwar Ibrahim menolak pengajuan Mahathir sebagai calon PM Malaysia.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Polemik politik Malaysia, khususnya antara Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim kini menuai sorotan.
Dua politis senior Malaysia ini dikabarkan memasuki babak baru dalam pasang surut relasi keduanya.
Anwar Ibrahim menolak jika Mahathir Mohamad diajukan sebagai calon Perdana Menteri Malaysia.
Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar melalui rapat darurat, Jumat siang (19/6/2020) menolak secara resmi pengajuan Mahathir sebagai calon PM koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH).
PKR bersikukuh sosok Anwar sebagai calon yang tepat untuk memimpin Malaysia jika Pakatan berhasil menggulingkan pemerintahan Perikatan Nasional (PN) Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
“Partai telah memutuskan untuk tidak mendukung nominasi Tun Dr Mahathir sebagai PM namun tetap terbuka untuk menggelar diskusi demi menyelamatkan Malaysia dan memulihkan kembali mandat rakyat.” bunyi pernyataan PKR dikutip Malay Mail.
• Miliki Efek Samping dan Komplikasi, Malaysia Sebut Dexamethasone Jangan Disalahgunakan
Deadlock Mahathir dan Anwar
Keputusan PKR adalah pukulan telak bagi Pakatan untuk merebut kembali Putrajaya setelah kehilangan kekuasaan pada 1 Maret lalu.
Tanpa PKR, jalan Pakatan mencapai mayoritas 112 kursi untuk membentuk pemerintahan baru semakin terjal.
Saat ini koalisi Pakatan Harapan yang terdiri dari PKR, Partai Aksi Demokrat (DAP), dan Partai Amanah memiliki 91 kursi.
Mahathir dan empat parlementarian lain yang dipecat oleh partai Bersatu memilih berkaukus dengan Pakatan.
Pakatan juga mendapat dukungan dari partai regional Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah dan dua partai kecil lainnya yaitu Partai Sarawak Bersatu (PSB) dan UPKO.
Total dukungan jika dikalkulasi adalah 108 kursi dari 222 kursi Dewan Rakyat.
Kemelut politik di Pakatan tidak terlepas dari deadlock atau kebuntuan calon PM antara Mahathir dan Anwar.
Mahathir mendapat dukungan semua komponen partai kecuali PKR kembali ke tampuk kekuasaan untuk ketiga kalinya.