Pasukan Perdamaian PBB Serma Rahma Wahyudi Gugur Dalam Tugas, Dikenal Sebagai Pribadi yang Cekatan
Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugasnya sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo, Afrik
TRIBUNBATAM.id, PEKANBARU - Kabar duka datang dari Prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo Afrika.
Ia merupakan Serma Rama Wahyudi, dia dikenal sebagai orang yang baik dan prajurit serba bisa.
Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugasnya sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo, Afrika.
Terutama komandan, dan rekan-rekan almarhum di jajaran Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru, tempat Serma Rama berdinas.
• BMKG Bantah Banjir di Utara Kota Batam Akibat Hujan Buatan, Waspada Potensi Hujan Lokal
• Geliat Pariwisata Batam Mulai Bangkit, Nunung : “Alhamdulillah, 3 Bulan Tutup, Kami Buka Lagi”
• Dugaan Korupsi Pajak BPHTB di Tanjungpinang, Kejari Tunggu Hasil Audit BPKP Kepri
Cerita tentang keseharian almarhum, datang dari Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru, Letkol Cpl Joto Wiratomo Marpaung.
Diungkapkan Letkol Joto, Serma Rama sebelumnya bertugas di bagian kendaraan.
Tugasnya di bagian bengkel lapangan yang menangani kendaraan tempur. Seperti misalnya tank.
• Berulang Tahun Hari Ini, Simak Profil dan Sejarah Kabupaten Anambas
• Kepala Kejari Tanjungpinang: Pemusnahan BB, Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional
"Tapi dia serba bisa, mengatasi senjata juga bisa, kendaraan tempur khususnya. Anaknya bagus, dedikasinya bagus, bergaul dengan teman-teman juga bagus," sebutnya saat diwawancarai Tribunpekanbaru.com, Rabu (24/6/2020).
Letkol Joto menilai, almarhum yang merupakan pria kelahiran Dolok Sinubah, pada tahun 1983 silam itu sangat loyal dalam menjalankan tugas.
"Sangat loyal, jika diberi tugas tidak pernah mengeluh, semua tugas yang diberikan tidak ada yang tidak selesai," paparnya.
Dipaparkan Letkol Joto, almarhum dilepas untuk berangkat mengemban misi khusus ke Kongo pada Januari 2020.
Artinya, dia sudah berada di sana sekitar 6 bulan.
"Dilepas (ke Kongo) Januari. Tapi berangkat dari Pekanbaru Desember 2019, untuk menjalani persiapan sebelum berangkat," terang dia.
Saat ini kata Letkol Joto, pihaknya masih menunggu informasi kapan jenazah suami dari Anita sekaligus bapak dari 3 anak itu dikirim ke tanah air.
"Kita masih menunggu, semua diatur dan diurus oleh PBB," ungkap Letkol Joto.
( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Prajurit TNI Gugur di Kongo, Serma Rama Dikenal Serba Bisa,Ini Kata Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru