HUJAN BUATAN DI BATAM

BP Batam Gandeng Tim TMC BPPT Ciptakan Hujan Buatan, Tambah Debit Air 2 Waduk Utama

Penambahan curah hujan biasanya diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan air waduk, atau pemadaman kebakaran hutan.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Batam, Sutrisno di kantor Tribun Batam, Kamis (25/6/2020). Ia menjelaskan tentang teknik modifikasi cuaca dan hujan buatan. 

Kondisi Dua Waduk di Batam

Penerapan hujan buatan hasil Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diklaim berdampak pada penambahan ketersediaan air baku di sejumlah waduk di Kota Batam, Provinsi Kepri.

Semula, BP Batam memang menginisiasi penerapan teknologi ini guna menambah ketersediaan air baku yang tertampung di waduk-waduk, khususnya Dam Duriangkang dan Dam Mukakuning.

Sebab, potensi krisis air sudah di depan mata menjelang musim kemarau ini. Oleh karenanya, TMC menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kembali tingkat elevasi waduk.

Seperti diketahui, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini telah dilaksanakan selama 14 hari sejak Kamis (11/6/2020) lalu.

Hasil dari teknologi ini, sejak awal kegiatan TMC, terhitung hampir setiap hari waduk-waduk mengalami kenaikan permukaan air.

Terhitung sejak Kamis (11/6/2020) sampai Rabu (24/6/2020), elevasi dam Duriangkang mencapai 37 cm, sementara itu, dam Mukakuning naik 46 cm, dam Sei Harapan naik 83 cm, dan dam Nongsa naik 35 cm.

"Kalau ditanya efektivitas, yang jelas tiap hari ada kenaikan. Harapannya dari BP Batam, supaya elevasi waduk menuju normal. Kalau Dam Duriangkang itu diharapkan deltanya minimal 1 meter," terang Koordinator Lapangan TMC Batam, Sutrisno, Rabu (24/6/2020).

Tetap Andalkan Potensi Hujan

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi perhatian warga Kota Batam, Provinsi Kepri.

Melalui teknologi ini, hujan buatan tercipta di Kota Batam. Penerapan TMC di Kota Batam tak lain adalah untuk menambah ketersediaan air baku di waduk-waduk, guna mencegah potensi krisis air di musim kemarau.

Meski demikian, tidak sedikit warga yang bertanya mengapa hujan buatan tidak dilakukan saat Kota Batam di musim kemarau.

Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Sutrisno mengungkapkan alasan kenapa hujan buatan di Batam tak dilakukan saat kemarau tapi justru dilakukan saat musim hujan.

Tim TMC tidak dapat serta merta memunculkan hujan tanpa adanya bantuan awan.

Keberadaan awan dengan potensi hujan adalah salah satu faktor terpenting keberhasilan TMC.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved