Kisah Vivitra Wallada, Perawat Meninggal karena Covid-19, 4 Hari Setelah Melahirkan

Seorang perawat bernama Vivitra Wallada meninggal dunia karena positif Covid-19. Ia wafat setelah empat hari melahirkan bayi melalui operasi sesar

ist
Fakta-fakta Perawat Surabaya Vivitra Wallada (kiri) Meninggal Terpapar Covid-19 

Terkait hal itu, Direktur RS Gotong Royong, dr Mardha Handiwidjaja menjelaskan awal mula Vivitra terkonfirmasi virus Corona.

"Sekitar tanggal 15 Juni beliau rapid test karena alami gejala awal seperti demam, sesak nafas. Tapi itu menunjukkan non reaktif. Selang 2 hari berikutnya, gejala tambah parah. Kami periksa paru-parunya ternyata ada petunjuk mengarah pada Covid-19," kata Mardha, saat ditemui di RS Gotong Royong, Rabu (24/6/2020).

Berangkat dari temuan itu, pihaknya pun memutuskan Vivitra dirujuk ke RSAL.

Melalui pertimbangan medis, pihak keluarga dan dokter akhirnya pun memutuskan melahirkan buah hati Vivitra lebih cepat pada Minggu (20/6/2020), meski usia kandungan masih 35 hari.

"Bayinya dalam keadaan sehat, jenis kelaminnya laki-laki," ucapnya.

Empat hari berselang, sayangnya nyawa Vivitra tak bisa tertolong. Perawat yang sudah mendedikasikan 5 tahun di RS Gotong Royong ini harus pergi meninggalkan rekan, keluarga dan buah hati yang baru saja dilahirkannya.

"Beliau meninggal pada Rabu (24/6/2020) pukul 03.53," ungkap Mardha.

Sementara, saat disinggung alasan RS tetap mengizinkan Vivitra bertugas meski tengah hamil tua, Mardha menjelaskan, bahwa dalam kondisi hamil Vivitra tidak ditugaskan di tempat yang menangani pasien Covid-19.

"Jadi di ruang intensif, itu ruangannya pisah dengan pasien Covid-19.

Selain alasan itu, dalam menghadapi masa pandemi sekarang, menurut Mardha,setiap rumah sakit sangat sulit menerapkan work from home (WFH).

"Kemudian saya menambahi kenapa ibu hamil masih bekerja, jadi memang kami sulit menerapkan WFH dan saya rasa ini juga dialami semua RS.

Cuma memang orang hamil ini kan punya hak cuti, namun biasanya mereka inginnya ambil cuti mendekati hari kelahiran biar setelah melahirkan bisa ambil cuti lama," jelasnya.

4. Pihak RS akan lakukan evaluasi

Ke depan, dengan kejadian ini, pihak RS mengaku akan melakukan evaluasi. Terutama pemberlakuan cuti bagi karyawannya yang tengah hamil.

"Ya kedepan kami akan evaluasi bagi ibu hamil untuk tidak mengambil jatah cuti menunggu setelah usia kehamilam tua. Karena yang jelas semakin besar usia kandungannya tentu semakin beresiko," ujar Mardha.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved