Breaking News

Satu Keluarga Mendadak Jadi Miliarder setelah Menemukan Batu Termahal di Negaranya

Dihargai hingga miliaran rupiah batu langka tersebut yang telah memecahkan rekor dengan bobot terberat.

Editor: Eko Setiawan
AFP
Ilustrasi penambangan lepas berskala kecil - Seorang penambang lepas asal Tanzania, Saninu Laizer (52) menjadi miliarder dalam semalam. 

TRIBUNBATAM.id, TANZANIA - Rejeki tidak ada yang tahu, seperti yang dirasakan oleh satu keluarga ini.

Ia mendadak menjadi Milirder dalam satu malam setelah menemukan benda yang bernilai miliaran.

Menjadi miliarder dalam semalam, seorang penambang lepas asal Tanzania, Saninu Laizer (52).

Tidak Bisa Menahan Rasa Sakit Karena Sembelit, Pria 50 Tahun Nekat Masukan Belut Kedalam Anusnya

Sejoli Remaja Ini Sepakat Buang Anak Hasil Hubungan Terlarang Setelah Sempat Cekcok

Kepala Dusun Ditikam Kakak Ipar Sendiri, Ternyata Korban Selingkuh Dengan Istri Pelaku

Setelah berhasil menemukan dua buah batu berharga, ayah yang memiliki anak lebih dari 30 orang tersebut mendapat rejeki yang tak disangka-sangka. 

Dihargai hingga miliaran rupiah batu langka tersebut yang telah memecahkan rekor dengan bobot terberat.

Laizer menjadi kaya raya setelah menteri pertambangan Tanzania membeli batu temuannya tersebut.

Adapun batu Tanzanite yang ditemukannya itu berjumlah 2 buah dengan berat masing-masing 9,2 kg dan 5,8 kg.

Batu dengan total berat 15 kg tersebut dihargai sebesar 2,4 juta pound atau setara dengan 42 miliar rupiah.

"Akan ada pesta besar besok," ujar Lazier.

Ia berencana akan menggelar acara untuk merayakan keberuntungannya tersebut.

Pria yang memiliki 4 istri tersebut menyatakan akan menyembelih satu sapinya sebagai ungkapan rasa syukur.

Ia juga berencana akan menggunakan uang yang didapatnya tersebut untuk membangun desanya, Simanjiro, yang berada di distrik Manyara.

"Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini dekat dengan rumahku. Ada banyak orang miskin di sekitar sini yang tidak bisa membiayai anaknya untuk bersekolah," tutur Laizer.

"Aku tidak berpendidikan tapi aku ingin menjalankan ini secara profesional. Oleh karena itu, aku ingin anak-anakku menjalankan bisnis ini secara profesional," imbuhnya.

Ia mengatakan nasibnya yang langsung berubah tersebut tidak akan mengubah kesehariannya.

Laizer berencana masih akan memelihara sendiri 2.000 sapinya dan tidak membutuhkan pengamanan ekstra.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved