PPDB BATAM 2020

Anak Tak Masuk PPDB dan Terlempar Zonasi, Puluhan Orang Tua Geruduk Kantor Disdik Batam

Menerapkan sistem online, mereka begitu berharap anak mereka dapat menempuh pendidikan pada sekolah yang dituju.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Dinas Pendidikan Kota Batam membuka posko pengaduan PPDB online bagi warga Batam yang ingin mengadukan masalah penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2020/2021. 

Dia mengatakan, pemerintah Kota Batam harus mulai memikirkan kondisi pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sei Pelenggut.

"Ya mau tidak mau harus ada penambahan sekolah baru di Kelurahan Sei Pelenggut," kata Alvian.

Ketua Melayu Raya dan juga Organisasi Solidaritas Masyarakat Sagulung, Muhammad Zainal, mengatakan persoalan PPDB selalu terjadi setiap tahun.

"Ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah pemerintah," kata Zainal.

Zainal mengatakan, tahun 2020 ini PPDB akan menjadi persoalan yang sangat pelix yang dihadapi pemerintah di seluruh Indonesia.

"Saat ini wabah Virus Corona meluluhlantak ekonomi masyarakat. Jadi jelas banyak orangtua akan menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri," kata Zainal.

Dia juga mengatakan untuk wilayah Sagulung persoalan PPDB akan lebih parah dari tahun sebelumnya.

"Ini orangtua di Sagulung mengejar agar anaknya masuk sekolah negeri, ini akan lebih banyak lagi yang tidak tertampung," kata Zainal.

Zainal yang juga sebagai Ketua Komite SMPN 60 yang belum memiliki gedung sampai saat ini dan masih menumpang di gedung SDN 010 mengatakan pihaknya juga sudah pusing.

Dinas Pendidikan Kota Batam membuka posko pengaduan PPDB online bagi warga Batam yang ingin mengadukan masalah penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2020/2021.
Dinas Pendidikan Kota Batam membuka posko pengaduan PPDB online bagi warga Batam yang ingin mengadukan masalah penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2020/2021. (TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING)

Di mana kuota mereka 108, namun yang daftar sudah mencapai 500.

"Yang kita buka tiga ruang belajar, kuotanya sesui dengan hasil rapat dengan Dinas Pendidikan hanya 108, jadi yang tidak tertampung sangat banyak. Mirisnya lagi masih menumpang," kata Zainal.

Tolak Masukkan Anaknya ke Sekolah Lain

Orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 27 mengaku keberatan jika anaknya digeser ke sekolah lain yakni di SMPN 60.

Pasalnya, saat ini siswa sekolah ini masih menumpang di gedung SDN 010 Sei Lekop.

"Kami tidak mau anak kami sekolah jauh. Rumah kami dekat dengan sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 27. Kami tunggu kebijakan sekolah dan pemerintah kota Batam," kata orangtua siswa yang gagal masuk SMPN 27 Batam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved