BATAM TERKINI
Manajemen Aston Hotel Batam Optimis Tingkat Hunian Hotel Naik 50 Persen di Awal Juli 2020
Kondisi ini menurutnya jauh lebih baik jika dibandingkan saat Batam masih dinyatakan sebagai zona merah penularan Covid-19.
Jika mereka belum berkunjung ke Batam, imbasnya begitu terasa.
• Warga Pulau Kubung Dinyatakan Sembuh dari Corona, 5 Kali Jalani Swab, 3 Minggu Dirawat di RS
• 7 Kasus Baru Pasien Positif Covid-19 Batam Tak ada Gangguan Kesehatan, Total 227 Kasus Kamis (30/6)
Oleh sebab itu, dia berharap, pemerintah dapat lebih getol untuk mempromosikan tempat wisata di Batam.
Selain itu, pemerintah menurutnya harus mampu untuk meyakini para wisatawan mancanegara, terutama Singapura, bahwa Kota Batam telah berubah dari zona merah penularan virus Corona.
“Dengan memperketat penanganan Covid-19. Setidaknya kita bisa pamerkan itu ke tamu dari luar. Kita bisa bilang ke mereka jika kita telah aman,” sebutnya.
Beri Kelonggaran Sejak 15 Juni
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kota Batam Ardiwinata mengatakan, per 15 Juni 2020 Pemko memberikan kelonggaran bagi dunia usaha pariwisata. Artinya, seluruh tempat pariwisata diizikan untuk beroperasi.
Ardi mengatakan, pemberlakuan kelonggaran itu mengingat aspek ekonomi di tengah wabah virus Corona atau COVID-19.
Selain itu, seluruh manajemen pelaku pariwisata di Batam wajib mentaati Protokoler Kesehatan dan menandatangani surat pernyataan.
"Tanggal 15 kemarin, tapi dengan ketentuan penerapan kesehatan yang penting yang telah disusun. Setelah itu mereka menandatangani surat pernyataan. (Kami) silakan untuk persiapan protokolnya seperti memberi tanda untuk antri, mengurangi kursi kemudian menyiapkan APD untuk masing-masing pekerja," katanya saat dijumpa di sela-sela acara di Pelita.
Ardi memisalkan, pelaku usaha jasa wisata harus menyiapkan hand sanitizer.
Terkait kelonggaran ini katanya, akan dievaluasi setiap saat Tim Disparbud Batam juga turun ke lokasi untuk melihat situasi dan kondisi tempat usaha wisata.
"Aktivitas wisata mulai bangkit dan tentunya kita berharap kan kita menerapkan ekonomi yang kita lakukan agar cepat pulih. dan Hari ini menghadiri rapat tim pengawasan orang asing yang di dalamnya ada dari dari migrasi dari teman-teman dari KKP dan semua yang tergabung di tim. Bersatu mencari solusi agar semua kita aman pada era tatanan baru," jelas Ardi.
Tidak hanya Indonesia yang memberikan kelonggaran, menurut Ardi Singapura sendiri sebenarnya sudah ada kelonggaran serupa.
Diakui Ardi, tahun 2019 lalu jumlah kunjungan wisata ke Batam 1,9 juta orang.
Dan tahun ini, menurun drastis karena wabah pandemic Covid-19.
"Tahun 2019 Kemarin luar biasa kita memberikan kontribusi terbesar kedua Indonesia setelah Bali dan pertama di Kepri. Kunjungan 2019 di Batam adalah 1.947.476 orang. Dan tahun ini memang kita janlok ya karena wabah ini. Tapi terus berbenah soal ini," katanya. (Tribunbatam.id/Ichwannurfadillah/Leo Halawa)