BATAM TERKINI
600 Orangtua Murid Mengadu ke Dinas Pendidikan Batam Terkait Hasil PPDB Online 2020
Sebanyak 600 orangtua murid mengadu ke Dinas Pendidikan Batam terkait pengumuman PPDB online tingkat SD dan SMP yang digelar beberapa waktu lalu.
"Ini yang SMPN 27 terjadi kelebihan kuota, karena SMPN 44, berbasis agama dan pondokan," kata Alvian.
Dia mengatakan, pemerintah Kota Batam harus mulai memikirkan kondisi pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sei Pelenggut.
"Ya mau tidak mau harus ada penambahan sekolah baru di Kelurahan Sei Pelenggut," kata Alvian.
Di tempat terpisah Muhammad Zainal, Ketua Melayu Raya dan juga Organisasi Solidaritas Masyarakat Sagulung, mengatakan persoalan PPDB, selalu terjadi setiap tahun.
"Ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah pemerintah," kata Zainal.
Zainal mengatakan, tahun 2020 ini PPDB akan menjadi persoalan yang sangat pelix yang dihadapi pemerintah di seluruh Indonesia.
"Saat ini wabah Virus Corona meluluhlantak ekonomi masyarakat. Jadi jelas banyak orangtua akan menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri," kata Zainal.
Dia juga mengatakan untuk wilayah Sagulung persoalan PPDB akan lebih parah dari tahun sebelumnya.
"Ini orangtua di Sagulung mengejar agar anaknya masuk sekolah negeri, ini akan lebih banyak lagi yang tidak tertampung," kata Zainal.
Zainal yang juga sebagai Ketua Komite SMPN 60 yang belum memiliki gedung sampai saat ini dan masih menumpang di gedung SDN 010 mengatakan pihaknya juga sudah pusing.
Di mana kuota mereka 108, namun yang daftar sudah mencapai 500.
"Yang kita buka tiga ruang belajar, kuotanya sesui dengan hasil rapat dengan Dinas Pendidikan hanya 108, jadi yang tidak tertampung sangat banyak. Miris nya lagi kita masih menumpang," kata Zainal.
Tolak Masukkan Anaknya ke Sekolah Lain
Orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 27 mengaku keberatan jika anaknya digeser ke sekolah lain yakni di SMPN 60.
Pasalnya, saat ini siswa sekolah ini masih menumpang di gedung SDN 010 Sei Lekop.