TRIBUN WIKI
Bantu Buang Racun dalam Tubuh, Ini yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Cairan
Air dibutuhkan setiap sel dalam tubuh agar berfungsi dengan baik dan melepaskan semua racun yang masuk ke tubuh.
Ketika mengalami dehidrasi, sel-sel mengirim sinyal ke hipotalamus yang melepaskan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH).
Hormon ini memberi sinyal pada ginjal untuk menghilangkan lebih sedikit air dari darah, yang menyebabkan buang air kecil serta warna urin lebih gelap dan lebih pekat.
Ginjal adalah filter utama untuk darah.
Tanpa asupan cairan yang memadai, organ tersebut tidak dapat mengeluarkan kotoran dan racun dari aliran darah.
Kurangnya cairan dalam waktu lama juga membuat ginjal bekerja lebih keras yang memicu cedera.
Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Kurang cairan juga bisa memicu pembentukan batu ginjal yang mengganggu kinerja tubuh kita.
Aliran darah
Tubuh kita membutuhkan cairan untuk membuat darah.
Ketika asupan cairan berkurang, volume darah juga menurun.
Menurut ahli gizi Julie Srefanski, cairan yang cukup juga dibutuhkan untuk menyeimbangkan tekanan darah.
Jadi, dehidrasi juga bisa menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Pada tingkat yang ekstrem, dehidrasi dapat menyebabkan kondisi darurat yang disebut syok hipovolemik.
Kondisi ini terjadi ketika volume darah terlalu rendah dan menyebabkan penurunan besar dalam tekanan darah serta jumlah oksigen dalam darah.
Akibatnya, jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan kegagalan organ.