HARI BHAYANGKARA 2020

Kisah Ipda Satrio, Pernah Nyamar Jadi Nelayan Saat Tangkap Perampok di Kapal Tanker Bu Tien

Puluhan tahun menjaga keamanan di wilayah perairan, banyak pengalaman yang dialami Satrio. Di antaranya tinggal berbulan-bulan di laut

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
KBO Sat Polairud Polres Karimun, Ipda Satrio Prabawa memotong kue yang dibawa oleh TNI AL di HUT Bhayangkara ke-74, Rabu (1/7/2020) 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Waktu 29 tahun bukanlah masa yang pendek. Selama itulah Ipda Satrio Prabawa (50) telah mengabdikan diri sebagai anggota Polri di Korps Polisi Perairan dan Udara (Polairud).

Pria yang memiliki satu istri, tiga anak dan dua cucu tersebut diterima sebagai anggota Polri di jalur Tantama. Ia langsung bertugas di Polairud.

Saat ini, di usianya ke 50 tahun, pria kelahiran Luwuk Wuanggai (Provinsi Sulewesi Tengah), 13 Agustus 1969 itu menjabat sebagai Kaur Bin Ops (KBO) Sat Polairud Polres Karimun.

Selama puluhan tahun menjaga keamanan di wilayah perairan, telah banyak pengalaman yang dialami Satrio.

Mulai dari harus berbulan-bulan tinggal di tengah laut hingga menangkap para penyelundup dan perampok.

Jadi Sahabat Pengendara di Batam, Siap-siap Bertemu dengan Polwan Dinda Jika Tak Taat Lalu Lintas

Hendak Terbang ke Jakarta, Seorang Kru Kapal Positif Covid-19 di Batam, Awalnya Tes Mandiri

Bahkan tak jarang di saat melaksanakan operasi, Satrio harus berhadapan dengan hal-hal yang mengancam nyawa.

Diantara kenangan tak terlupakan oleh Satrio adalah saat menangkap perampok di kapal tanker Bu Tien (Istri Presiden RI Kedua Soeharto) pada tahun 1993.

"Itu sebulan setengah lebih di laut nyamar jadi nelayan," kenangnya saat diwawancara tribunbatam.id di hari Bhayangkara ke-74 tahun, Rabu (1/7/2020).

Selain itu Satrio juga pernah menangkap kapal minyak ilegal bermuatan 80 ton di perairan Kabupaten Siak.

Pada saat melakukan operasi tersebut, sempat terjadi ketegangan karena penyelundup "dibekingi" oleh instansi pemerintah yang lain.

"Anggota juga siaga pegang senjata panjang atau pendek. Tapi saya bilang agar kita baik-baik saja. Silahkan ikut, mau duluan atau di belakang kami juga tidak apa-apa. Waktu itu Kepri masih masuk Polda Riau," katanya.

Bukan hanya tuntutan pekerjaan sebagai anggota Polri, namun terkadang keluarga juga protes apabila Satrio bertugas cukup lama di laut.

"Kadang di laut sampai satu setengah bulan lebih. Istri ada ngomong. Tapi saya bilang ini kan sudah kontrak pekerjaan dengan negara," ungkapnya.

Ketika ditanya apa pesan dari Satrio terhadap anggota Polri lain di hari Bhayangkara, ia mengingatkan agar jangan sampai terlibat dengan narkoba.

Bahkan saat menjawab pertanyaan tersebut, raut wajahnya langsung serius dengan mata yang juga tampak sedikit berkaca-kaca.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved